Ch 91

543 56 2
                                    

Namaku Qin Shiyao

"Kakek, namaku Qin Shiyao mulai sekarang. Aku akan berjuang atas apa yang pantas kudapatkan. Aku tidak berniat menyakiti Qins. Tapi aku harus mendapatkan kembali hutang mereka pada ibu."

"Nenek meninggalkan surat untukmu di dalam kotak. Ini kuncinya." Shiyao berdehem, "Kakek, kuharap kamu baik-baik saja. Aku juga berharap kamu tidak akan mencampuri dendam antara aku dan Keluarga Qin."

"Selamat tinggal, Kakek."

Orang tua itu berdiri bingung dengan kotak perhiasan di tangan. Tidak yakin apakah dia mendengarkan apa yang Shiyao katakan. Saat hari sudah larut, Shiyao mengenakan mantelnya dan meninggalkan ruangan dengan tenang.

Makan malam baru saja berakhir. Keluarga itu sepertinya bersenang-senang, membuat kemunculan Shiyao yang tiba-tiba menjadi sedikit canggung.

"Tunggu!"

Shiyao hendak pergi ketika Qin Shaofeng menghentikannya.

"Ada apa?" Shiyao menatap dingin pada pria yang mengaku sebagai ayahnya, "Bicaralah. Aku tidak punya banyak waktu."

"Apa yang kau katakan pada kakekmu?"

Setelah Qin Shaofeng keluar dari kamar lelaki tua itu, dia menangkap jeritan Shiyao.

"Kenapa aku harus memberitahumu?"

Shiyao merasa Qin Shaofeng pasti sudah gila, atau dia tidak akan menanyakan pertanyaan konyol ini.

"Aku ayahmu!" Qin Shaofeng menggeram. Shiyao mempermalukannya di depan seluruh Qin. Membuat lelaki itu sangat kesal.

"Oh ya, kamu ayahku," jawab Shiyao sambil tersenyum.

Qin Shaofeng membeku selama beberapa detik. Selama bertahun-tahun, Shiyao tidak pernah mengakui bahwa dia adalah ayahnya. Meski dia tidak peduli dengan apa yang disebut putrinya ini.

"Seperti yang kamu katakan, aku baru saja memberi tahu Kakek bahwa aku akan mengganti namaku di kartu keluarga. Bagaimanapun, sekarang namaku Qin-Shi-Yao."

Meski Shiyao memiliki senyum feminim yang sempurna di wajah, kata-katanya membuat semua orang di Keluarga Qin merasa seperti ditusuk jarum.

Qin Shiyao? Qins memandang Shiyao dengan heran dan bertanya-tanya apa yang salah dengannya. Sebesar yang mereka tahu, Shiyao tidak pernah menyembunyikan rasa jijiknya pada Keluarga Qin. Kenapa tiba-tiba menerima nama ini?

"Selamat tinggal, Ayah! Sampai jumpa dalam beberapa hari."

Kata-kata Shiyao terdengar cukup masuk akal bagi orang asing, tapi sangat kasar bagi Qin Shaofeng.

Qin Shaofeng tidak bisa menahan menggigil saat melihat keganasan di mata Shiyao. Ketika mengetahui apa yang dimaksud gadis itu, Shiyao telah sampai di ambang pintu.

"Apa maksudnya?" Song Meirong bertanya.

Perubahan Shiyao sangat jelas sehingga dia hampir tidak percaya, bahwa gadis itu hanya ingin mengubah marganya. Bahkan jika Shiyao melakukan ini, mereka belum mengatakan 'ya'!

"Tidak bisakah kau melihatnya? Ayah pasti memberitahunya sesuatu, jadi dia akan mengambil properti Qin!"

Bagaimana mungkin orang pintar seperti Qin Shaofeng tidak mengerti maksud Shiyao? Dia secara nominal kembali ke keluarga, tapi benar-benar menggunakan kesempatan ini untuk memperebutkan hak suksesi Keluarga Qin!

"Ayah sudah keterlaluan kali ini!" Qin Shaofeng bergumam.

"Apa yang harus kita lakukan? Kita harus menghentikannya!" Song Meirong akhirnya mengerti.

Mr. You, Please Dote on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang