Ch 22

1.4K 124 2
                                    

Aku Pikir Itu Hebat

Dengan senyum serius di wajahnya, You Ze memandang dengan patuh pada neneknya yang berbicara dengan penuh semangat. Ia mengangguk sesekali dan mengabaikan petunjuk Shiyao.

"Ayolah!"

Kesal dengan respon You Ze, Shiyao mencubit pahanya. Wajah Shiyao penuh amarah. 

Tapi dalam pandangan Jiang Fengyi, ini benar-benar interaksi di antara pasangan.

"Tidak apa-apa kalau begitu?"

Ibu Shiyao memandang You Ze dengan penuh kesenangan. Ia bahkan lebih puas dengan menantu laki-laki ini, daripada putrinya sendiri!

"Ibu, apa yang kamu bicarakan?"

Shiyao menatap ibunya dengan cemas. Mata ibunya sangat berseri-seri saat memandang You Ze.

“Sayang, jadilah wanita dewasa yang berani. Aku pikir Aze sangat baik. Kamu harus lihat betapa beruntungnya dirimu."

Ibu Shiyao melirik putrinya. Dia akhirnya bisa mewujudkan keinginannya untuk menikahkan gadis merepotkan ini.

Shiyao hampir pingsan ketika merasakan suara ibunya yang sangat baik pada You Ze!

Melihat Shiyao yang gelisah, You Ze merasa sangat tertarik.

“Nana, Yaoyao dan aku baru saling mengenal. Bukankah terlalu cepat, jika kami menikah tanpa cinta?"

You Ze memegang tangan kecil Shiyao di pahanya dan mencoba menahan rasa sakit.

'Gadis ini tidak akan pernah berhenti. Kakiku sampai mati rasa karena dicubit di mana-mana.'

"Ah iya benar!"

Shiyao mengangguk seperti ayam mematuk nasi.

"Itu terlalu cepat."

Dia tahu You Ze tidak akan berdiam diri. Bagaimana bisa seorang pria yang tampan dan kaya, begitu mudah jatuh cinta padanya?

"Tapi... kami bisa mengembangkan perasaan setelah menikah."

You Ze menjauhkan kepalan Shiyao dari pangkuannya. Ia membungkuk dengan sadar.

"Puff-"

Jus yang baru dituang ke mulut Shiyao, semuanya disemprot ke wajah You Ze.

"Aze!"

"TIDAK MUNGKIN!" Shiyao berteriak. Melupakan dirinya dalam kekacauan.

"Yesus! Dasar gadis nakal! Ayo, bersihkan!”

Ibu Shiyao bergegas ke arah You Ze. Matanya yang tajam, dengan sedih menatap Shiyao.

You Ze mengambil tisu yang diberikan ibu Shiyao dan menyeka wajahnya dengan jijik.

"Bu, aku bersungguh-sungguh!"

Shiyao menjatuhkan gelas itu di atas meja. Ia menatap You Ze dengan marah.

Luar biasa. Pria ini masih  memakai tampang polos!

Penolakannya segera melukai Jiang Fengyi.

"Sayang sekali! Yesus, kasihanilah aku... Aku sangat menderita untuk membesarkan cucu ini, tapi dia tidak mau mendapatkan istri. Akhirnya dia mau menikah, tapi gadis itu tidak punya perasaan padanya."

Jiang Fengyi meletakkan sumpit. Ia menutup wajahnya dengan tangan dan menangis sedih.

Shiyao menatap kosong pada wanita tua yang menangis itu. Tidak tahu harus berkata apa.

"Nenek, tidak seperti itu. Anda salah paham.”

Shiyao segera bangkit dan menepuk punggung Jiang Fengyi. Berusaha menenangkan sang nenek.

"Jadi, apa maksudnya semua ini? Kenapa begitu sulit bagiku, untuk punya cucu menantu?"

Menonton Jiang Fengyi memukuli dadanya seperti anak kecil yang meratap, Shiyao kewalahan dan tidak tahu harus mulai dari mana.

You Ze menatap penuh minat pada Shiyao yang kebingungan. Ia berusaha keras untuk tidak tertawa. Trik neneknya, bagi You Ze, sangat umum.

Jika dipikir-pikir, akting ini seharusnya tidak terlalu teatrikal. You Ze berdeham dan pura-pura malu.

"Nana, tolong jangan menangis."

"Ya, Bibi Jiang, tolong berhenti menangis. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Cepat datang untuk menyenangkan Nenek, gadis nakal!”

Ibunya memelototi Shiyao. Ia kesal karena putrinya membuat masalah.

Adegan kacau itu membuat Shiyao sakit kepala.

"Baiklah... Aku setuju!"

Mata You Ze yang cerah, semakin bersinar. Dia menatap Shiyao yang tidak berdaya. Emosi aneh muncul dari hatinya.

Gadis ini jauh lebih menarik dari yang dia duga.

"Benarkah? Kamu bilang bersedia?"

Jiang Fengyi dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi berseri-seri. Ia tersenyum bahagia ke arah Shiyao.

"Ya, aku mau."

Shiyao melirik You Ze dari sudut matanya, penuh rasa malu.

Sekarang dia terpaksa menikah dengan bos besar, bagaimana dia harus menghadapi rekan-rekannya!

"Oke oke. Ayo..."

Jiang Fengyi dengan erat menggenggam tangan lembut Shiyao, tapi pingsan karena kegembiraan sebelum menyelesaikan kata-katanya.

"Nana!"

You Ze cepat pergi saat menemukan sesuatu yang tidak beres dengan neneknya. Dia segera menggendongnya dan bergegas keluar dari ruangan. Meninggalkan Shiyao diam membeku.

"Sudah kubilang, Bibi Jiang dalam kesehatan yang buruk. Kenapa kamu begitu kekanak-kanakan untuk membuatnya marah?" Ibu Shiyao mengulurkan jarinya dan menusuk kepala Shiyao, lalu buru-buru mengikuti.

Shiyao menginjak kaki dengan perasaan menyesal.  Ia mengikuti dibelakang dengan membawa dompet.

***

Di rumah sakit, Jiang Fengyi sedang diperiksa oleh dokter.

Shiyao berdiri diam beberapa langkah dari You Ze, tidak berani bersuara.

Kakinya menendang-nendang bingung. Ia tidak berani melihat wajah gelap You Ze.

Dia pasti akan dipecat karena nenek CEO sangat kesal dan dibawa ke rumah sakit!

'Jika tahu semua ini akan terjadi, aku mungkin segera setuju dan menikah dengannya saja. Menjadi istri bos lebih baik daripada di PHK,' pikir Shiyao sedih.

***

Mr. You, Please Dote on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang