"Ibu sudah bangun?"
Kalimat pertama yang didengar tania dari jhope saat baru bangun dari pingsan nya."Bagiamana??, Sudah baik?"
Tania mencoba duduk hal pertama yang dilakukan nya setelah menyamankan badannya yaitu melihat ke sekitarnya nya, ada 7 anaknya yang memenuhi kamar tidurnya.
"Tidak apa apa
"Berapa lama aku pingsan?"Ibu pingsan 3 hari".
Mendengar itu Tania kaget, dia yakin suaminya sudah dikuburkan,tapi dia tidak ingin menangis hari ini. Tetap menciba tenang dan tegar.Tania pov
Aku menghela nafas berat, aku tidak tau kenapa tubuhku bisa berpindah ke tempat tidur, aku menyadari hari sudah malam melihat jam dan juga pemandangan di luar jendela ku gelap.
Aku tetap mencoba tegar... Menghadapi status ku yang kini sudah berubah menjadi janda.:v
Jujur aku sudah lama menyiapkan diri untuk menghadapi ini, saat tau charlie divonis sakit kanker stadium 3 dan tidak mungkin bertahan dalam 30 hari, satu bulan yang lalu. Tapi... Aku sungguh masih belum bisa, lebihnya tidak, tidak bisa sama sekali...
Saat mau tidur dia selalu bercerita jika merindukan suara anak kecil di rumah yang besar ini, ingin melihat anggota yang bertambah di keluarga kim, juga aku yang memang ingin punya anak perempuan dulu.
Bagaimana lagi, semua itu dapat terwujud jika anak anaknya telah menikah, tapi... Impian itu tidak terkabul sama sekali. Aku merasa sangat bersalah.
Aku tersentak saat sebuah tangan menyentuh bahuku.
"Eomma...."
Siapa lagi yang memakai sebutan itu untukku kalau bukan hoseoki."Kenapa melamun....."
"Aahhh tidak apa eomma hanya masih pusing"
Sepertinya aku harus mengatakan sekarang impian terakhir charlie pada anak² ku ini. Tidak ingin menunda lagi, aku ingin menjadi egois karna tidak memikirkan karir dan umur salah satu mereka. Yang terpenting suamiku bahagia.
"Semuanya dengar...."
Mereka semua menjadi serius menatapku, memperbaiki posisi masing-masing bahkan mereka duduk di atas kasurku yang besar ini."Ayah kalian dulu mempunyai impian sebelum dia pergi...
Dia ingin kalian memberikan sesuatu kepadanya.""Impian apa ma? Kenapa tidak pernah diminta langsung pada kita"
Ujar jimin."Dia ingin... Tidak kami berdua ingin... Kalian..."
Ada jeda di kalimatnya"Segera menikah."
Mereka sedikit terkejut, aku tau ini bukanlah suatu hal yang harus dipermasalahkan, toh mereka juga sudah besar, tae dan jimin saja yang paling kecil sudah 22, menikah diumur segitu tidak masalah bukan?
"Kalian sudah besar... Ayolah kau yonngi, kau yang tertua saja tidak pernah membawa pacar mu kerumah, kau tidak pernah terbuka pada ku. Umurmu saja sudah 26 tahun.. hanya jun kunyang pernah membawa wanita ke rumah ini, tapi aku tidak suka dengannya pakaiannya tidak sopan, cara bicaranya juga tidak memiliki etika.
"Ibu..... Hwasa bukan pacarku"
"Aku tidak bilang begitu"
"Tae... Saat sma dulu kau sering sekali gonta ganti pasangan, ibu tau itu. Sekarang carilah yang serius"
"Jimin... Apa kau hanya romantis pada ibumu saja?
Dan yang lain jhope, jungkook, jin carilah wanita yang bisa kau ajak serius, yang bisa kalian bawa untuk suka dan duka hidup kalian""Tapii ma, kenapa harus semua, maksudku harus kami sekalian gitu? Tidak bisakah hany----"
"TIDAK,TIDAK BISA ayolaah kalian ini permintaan terkahir ayah kalian mungkin juga aku... Aku tidak ingin pembantahan"
KAMU SEDANG MEMBACA
^°••Seven Brother Bangtan••°^
RastgeleBanyak kisah manis dan romantis telah terjadi dihidupku. Bahkan benak ku tak pernah sama sekali membayangkan ini akan terjadi dalam kisahku, ini sudah tertulis dibuku takdirku. Aku dan kau satu dan kita adalah sebuah 'fated' Awalnya iya benar, aku...