Tolelet tolelet
Bel istirahat pun bunyi. Seperti biasa Tasya dan Intan makan di warung mbok Ani. Mereka sudah langganan ke warung mbok Ani. Bahkan sudah seperti keluarganya sendiri.
"Biasa ya mbok!" pesan Intan ke mbok Ani.
"Siap dek laksanakan!" balas mbok Ani sambil hormat layaknya tentara.
"Eh Sya. Lo jadi hot trending sekolah ini tau gak sih!" tanya Intan sambil meminum minumannya.
"Gak tau lah! Orang belum di kasih tau juga!" balas Tasya ngegas.
"Biasa aja dong! Lo emang beneran suka sama si Danis kulkas itu?" tanya Intan lagi.
"Iya, Tasya suka sama Danis emang kenapa? Danis udah punya pacar?" tanya Tasya balik.
"Danis kulkas itu punya pacar? Hei badak bercula enam! Lo tu lupa apa pikun? Danis kan gak suka kalo cewe ngejar-ngejar dia. Bahkan itu prinsip Danis!" jelas Intan.
"Berarti Danis gak suka dikejar cewe dong? Yang artinya gak suka sama aku yang ngejar-ngejar dia?"
"Bisa jadi sih, tapi lo ati-ati aja sama fans nya Danis. Apa lagi kakak kelas kita ada yang terobsesi sama Danis katannya sih namannya Renata"
"Kaya pernah dengar nama Renata deh" ucap Tasya di dalam hati tapi Tasya urungkan untuk bertanya ke Intan lebih lanjut.
"Tapi Tasya harus bisa buat Danis juga suka sama Tasya. Tasya gak takut sama kakak kelas yang obsesi sama Danis. Yang penting niat Tasya emang buat Danis bisa membalas perasaan Tasya gitu aja" jelas Tasya sendu.
"Iya lo ati-ati aja. Kalo emang lo beneran cinta dan sayang sama Danis. Lo harus kejar. Gue sebagai temen lo dukung kok semangatt!" kata Intan menyemangati.
"Iya dong. Tasya harus semangat buat dapetin masa depan Tasya!"
"Tapi rintangan lo banyak Sya, gue yakin lo pasti bisa!" lanjut Intan di dalam hati.
Mereka pun masuk ke kelas lagi setelah jam istirahat nya usai. Tasya pun pindah duduk di dekat Danis. Tapi gak duduk bareng Danis yaa cuma di dekat nya.
"Hai Danis" sapa Tasya lembut. Yang di sapa tidak menghiraukannya.
"Danis kok baca buku terus sih, emang mata Danis gak sakit?" tanya Tasya.
Danis hanya diam. Dia tidak ingin meladeni wanita apa lagi wanita itu Tasya.
"Danis jangan diem mulu dong! Jangan-jangan Danis belum sikat gigi ya jadi malu" kata Tasya yang mampu membuat Danis tidak tahan akan cerewetnya.
Brak!
"Brisik!" balas Danis dan menggebrak meja kasar. Dan pergi ke luar kelas.Semua teman sekelas pun yang tadinnya heboh jadi hening. Tasya tentu saja kaget.
Tasya pun langsung mengejar Danis. Dia tidak menghiraukan guru menghukumnya karena membolos.
"Danis tunggu!" teriak Tasya di koridor yang sepi itu.
"Danis!"
"Tungguin Tasya, Tasya cape!" Tasya tidak berhenti berlari. Padahal jantungnya dia mulai memanas.
"DANISS!"
Brak.
Tasya pingsan. Danis yang mendengar suara jatuhan langsung berhenti dan menoleh. Dia kaget Tasya pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danisya
Teen Fiction"Tasya sudah cinta sama Danis!" lantang Tasya sambil menatap mata hitam Danis. "Gak usah cinta ke gue! Gue gak cinta sama lo!" bentak Danis sadis. "Gak papa kok kalo Danis masih belum cinta sama Tasya. Yang penting Tasya akan buat Danis cinta ke T...