Sore pun tiba. Danis segera mengantarkan Tasya pulang. Tasya yang mendapat perlakuan seperti ini pun sangat senang. Tapi dia juga tidak ingin merepotkan.
"Em..makasih ya Nis. Aku turun di pertigaan aja disitu" ucap Tasya tidak ingin Bunga melihatnya bersama Danis lagi.
"Ya" balas Danis singkat.
Tasya yang susah melepas helm nya pun merengek. "Ih kamu mah nakal!" sambil memukul bagian samping helm itu.
Danis yang melihatnya, di hati dia terkekeh.
Danis pun turun dari motor dan mencondongkan badannya dekat dengan Tasya.
"Ehh Daniss kamu mau ngapainn!" ucal Tasya ketakutan saat wajah Danis dekat sekali dengan Tasya.
Tasya yang ketakutan pun menutup matannya. Dan Tasya dapat menghirup aroma minyak wangi khas Danis itu. Nyaman.
"Udah sana masuk" ucap Danis dengan nada menggoda.
Tasya yang merasa baik-baik aja pun membuka matannya. Ternyata Danis mengerjai nya. Sialan!
"Ih Danis nyebelin banget sihh!" omel Tasya malu.
"Makannya gak usah PD dulu!" kata Danis dingin.
"Oh Danis udah berani ngerjain Tasya yah" ucap Tasya menyeringai.
Danis pun mengangkat alisnya satu. Menatap ke arah Tasya curiga.
"Danis hati-hati ya dahh!" ucap Tasya dan masuk ke dalam rumah santai.
Danis masih curiga dengan Tasya. Dia mau ngapain? Danis mengusir pikiran kepo nya itu dan langsung melesat pergi dari pekarangan rumah Tasya.
Setelah pergi dengan Danis rasannya Tasya sangat nyaman. Tapi ya Danis mood nya berubah-ubah. Biasannya romantis kaya tadi, Biasannya dingin, biasannya kejam.
Tasya pun langsung mandi dan melanjutkan rutinitasnya yang bekerja di cafe tantennya itu.
Tasya tidak suka dandan. Dia tidak suka yang wajahnya berpolesan banyak make up tebal seperti teman-teman nya yang suka pakai make up.
Tasya hanya pake pelembab dan lip balm saja untuk sehari hari nya.
Walau Tasya tidak memakai make up. Tasya tetap cantik alami. Tetapi cantiknya tertutup oleh kecupuan Tasya yang kebangetan.
Seperti biasa Tasya berjalan kaki di tengah-tengah keramaian kota jakarta. Walaupun dia berjalan kaki tidak akan melunturkan semangatnya.
"Kaya kenal deh muka itu" ucap Tasya menyelidiki seseorang yang menurutnya familiar.
"BUNGA!" teriak Tasya saat Bunga bersama banyak seorang lelaki. Mungkin dia sedang meminum minuman keras bersama laki-laki itu.
Bunga langsung menoleh kan wajahnya mendengar ada yang memanggilnya.
"Wah siapa tuh Bung, cantik juga!" ucap salah satu laki-laki itu. Yang berkhas seperti preman.
"Iya tuh, kenalin dong Bung ke kita-kita!" lanjut salah satu laki-laki itu yang sedang meneguk minuman alkoholnya.
"Bunga kok kamu bisa sih di sini! Ini kan tempat kotor Bung. Padahal papa sangat benci perempuan yang mabok-mabokan gini! Apa lagi berteman dengan lelaki yang kaya gini!" lantang Tasya tak takut.
"Idih Bunga temenan sama cupu guys!"
"Gak level banget sihhh hahahaha"
Teman-teman Bunga pun membuli Bunga secara langsung. Dan Bunga menggeram sampai matannya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danisya
Teen Fiction"Tasya sudah cinta sama Danis!" lantang Tasya sambil menatap mata hitam Danis. "Gak usah cinta ke gue! Gue gak cinta sama lo!" bentak Danis sadis. "Gak papa kok kalo Danis masih belum cinta sama Tasya. Yang penting Tasya akan buat Danis cinta ke T...