Seseorang dengan sengaja melihat semua aktivitas Tasya. Aktivitas yang seperti menyiksa raga. Layaknya seperti masa penjajahan. Betapa malang nasib gadis manis ini.
"Ternyata kamu disini tersiksa Sya" ucap seseorang terkejut melihat Tasya diperlakukan seperti ini oleh kakak tirinya eh salah ternyata majikan kejamnya.
Ya benar, seseorang yang dari tadi melihat gadis manis ini adalah Danis.
"Lo harus keluar dari rumah neraka ini!" ucap Danis yang tidak tega melihat Tasya seperti ini, apa lagi ditambah sikap Tasya seolah olah kesakitan di area jantungnya?
Kening Danis berkerut. "Lo kenapa sih Sya? Gue harus tau, kenapa lo seolah olah misteri!" ujar Danis seperti ada sesuatu yang ingin Danis ketahui.
Sambil menyeka keringat. "Sakit!" teriak Tasya. Dan Danis yang mendengar pun langsung memasuki rumah lewat samping, mumpung penjaganya sedang duduk santai.
Kaki kokoh Danis langsung meloncati jendela yang lumayan besar. Demi seseorang untuk kedua kalinya dirinya khawatir. Khawatir bukan berarti cinta kan? Ibu khawatir sama anaknya karena sayang. You understand?
"Lo kenapa Sya!" ucap Danis lirih, karena dia takut Bunga mendengar suarannya.
"Sakit!" jawab Tasya sambil memegang dadanya kencang, saat ini Tasya sudah pasrah Danis tau atau tidak tentang penyakitnya.
Danis yang mengerti pun langsung membopong Tasya dan keluar lewat pintu belakang. Beruntung banget kan? Danis tumben membawa mobil ternyata ini hasilnya?.
"Lo kuat Sya" ucap Danis tetapi Tasya tidak mendengarnya.
Di jalan Danis dibuat khawatir, ternyata dari tadi Tasya diam dirinya pingsan.Jantung Danis seolah berdegub kencang tidak ingin seseorang yang di sebelahnya ini meninggalkann dirinya lagi.
Lantas siapa dirinya? Kenapa dirinya begitu khawatir dengan orang asing?
Danis buang pikiran negatifnya. Ingat Danis! Tasya bukan siapa-siapa kamu."Dok! Dokter! Tolongin temen saya dok!" teriak Danis sambil membopong Tasya yang sudah tidak sadarkan diri.
"Dok tolongin temen saya dok!" ucap Danis ke salah satu dokter.
"Iya, saya akan menangani teman anda. Sebaiknya anda duduk dulu disitu" jawab dokter perempuan itu.
Setelah itu tubuh Tasya dipindahkan ke brankar. Danis yang melihat pun hanya pasrah. Biarlah dokter menangani Tasya.
Sudah 15 menit Danis menunggu, dokter pun tidak keluar-keluar dari ruang ICU. Danis akhirnya menyalakan handphone miliknya.
Ting!
0821175****: Aku udah sampe di Indonesia.Danis sangat syok. Siapa ini? Apakah Ningsih nya kembali? Apa dia bermimpi? Tidak lama kemudian handphone Danis bergetar lagi.
Ting!
0821175****: Aku tunggu kamu di bandara.Demi apapun Danis ingin hilang dari bumi seketika. Dia sangat panas dingin sekarang.
Tiba-tiba Dokter yang memeriksa Tasya akhirnya keluar. "Bagaimana keadaan Tasya Dok?" tanya Danis yang sudah bercucuran keringat.
"Keadaan nak Tasya hanya kurang istirahat, dan jaga kesehatan supaya jantungnya pulih kembali. Agar jantungnya tidak kram" jelas Dokter itu.
"Jantung? Kenapa dengan Tasya Dok?" tanya Danis bingung.
"Apakah ada keluarganya Nak?" tanya Dokter itu
"Tidak Dok, Dia pacar saya Dok" balas Danis tanpa sadar menyebut Tasya sebagai pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danisya
Teen Fiction"Tasya sudah cinta sama Danis!" lantang Tasya sambil menatap mata hitam Danis. "Gak usah cinta ke gue! Gue gak cinta sama lo!" bentak Danis sadis. "Gak papa kok kalo Danis masih belum cinta sama Tasya. Yang penting Tasya akan buat Danis cinta ke T...