Ingin menghargai karya saya? Jangan lupa vote okey.
Banyak nih untuk kalian readers yang cuma baca dan gak votment, aduhhh serasaa gak dihargai bangettt'
Drama dulu ye, haha.
Hayukkk lanjuttt!
***
06.35Seorang gadis yang hidupnya sungguh tidak berguna pun pulang. Alex yang melihat Bunga seperti orang gila itu pun langsung khawatir.
Ya benar gadis itu adalah Bunga."Bunga! Kamu kenapaa sayang kok bisa kaya gini?" tanya Alex khawatir yang melihat Baju Bunga kusut, dan tercium aroma alkohol menyengat di hidung Alex.
Saat ini Bunga sangat pusing, ditambah lagi ocehan Alex yang membuat dia pusing setengah mati.
"Bunga pusing pa, Bunga ke kamar dulu" pamit Bunga sambil memegangi kepalanya yang berat itu.
Alex yang melihat anaknya seperti itu pun langsung tegang. Dia tidak menyangka Bunga seperti ini.
"Apa yang kamu lakukan Bunga!" lantang Alex menggebu di ruangan.
"Brisik pa, Bunga pusing banget" balas Bunga sambil berjalan ke kamarnya.
"Bunga! Apa-apaan kamu nak, bahkan papa tidak suka cewe yang mabuk-mabukan" kata Alex pelan.
Dia hanya menghela nafas beratnya. Dia sangat tidak menyangka. Suruhan Alex untuk mengikuti Bunga pun bilang kalau Bunga tengah mabuk. Tapi Alex tidak percaya sampai dia melihatnya sendiri.
***
Seorang gadis yang tengah menikmati pemandangan dari apartemennya pun menghela nafas panjangnya.
Dia sangat rindu dengan keluarga kecilnya. Walau dia anak angkat. Gadis ini adalah Tasya siapa lagi?
Tasya sangat beruntung, dia masih mempunyai teman yang baik. Jika tidak mungkin dirinya sudah menjadi gelandangan.
Dia sangat bersyukur telah dipertemukan oleh Danis. Tasya jadi lebih menyayangi pria itu. Tapi tidak tahu pria itu menyayanginya atau tidak. Atau bahkan sampai dirinya mati dulu baru dia membalas perasaanya?
Tasya membuang pikiran itu. Dia sudah tau hidupnya tidak akan lama lagi. Dia sering sekali tidak check up. Tidak tahu lagi dengan keadaanya sekarang.
"Aku berhutang budi sama Danis" ucap Tasya sambil melihat awan.
"Aku tidak tau membalas dengan apa"
Di sela-sela melamunnya, Tasya dikejutkan oleh kedatangan Intan si pembuli kejam haha.
"Hoiii, diem-diem ae kesambet lu ntar" teriak Intan tanpa mengucapkan salam pembuka.
"Sopan dong, emangnya ini kamar kamu. Main masuk-masuka aja lagi. Kalau Tasya kaget jantungan mati gimana?" balas Tasya dengan mode cerewetnya.
"Bebas dong, lagian ini apartemen bukan milik lo juga!"
"Ya juga sih tapii kan--" ucap Tasya terpotong karena Intan lebih dulu mendahuluinya.
"Udah sana, tamu dateng bukannya dibuatin cemilan atau minuman malah diomelin" kata Intan sambil membenarkan bedaknya yang sempat luntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danisya
Teen Fiction"Tasya sudah cinta sama Danis!" lantang Tasya sambil menatap mata hitam Danis. "Gak usah cinta ke gue! Gue gak cinta sama lo!" bentak Danis sadis. "Gak papa kok kalo Danis masih belum cinta sama Tasya. Yang penting Tasya akan buat Danis cinta ke T...