Drap drap drap
Seseorang dengan jubah hitam masuk ke dalam kastil besar dengan tatapan mata yang dingin. Tangan kanannya seolah sedang memegang sesuatu dengan erat.
"Tu—tuan Duke?" Seorang pria tua dengan pakaian rapi menatap seseorang di depannya dengan terperangah. Matanya berkilat dingin. Tanpa memedulikan tatapan dari orang lain yang terperangah, dengan kasar tangannya melempar benda yang ia pegang erat dengan tangan kanan.
Duke Cenora ... Egeus Elenios de Cenora baru saja melempar bayi kecil pada kepala pelayannya—Albert.
"Hah?"
Albert hampir saja tak bisa menangkap bayi tadi dari tangan duke. Beruntung, kedua tangan tuanya mampu menangkap bayi kecil tadi dengan selamat. Walau tangannya bergetar hebat, Albert memberanikan diri untuk menatap bayi kecil yang baru saja ia tangkap.
Bayi itu memiliki rambut abu-abu cerah hampir mirip seperti perak. Kulitnya seputih salju dengan bibir merah muda seperti bunga mawar. Singkat kata, bayi itu luar biasa memesona.
Dan, jangan lupakan mata hitamnya yang berkilauan seperti permata.
Tunggu! Mata hitam permata?
Albert membulatkan matanya lalu menatap Egeus dan bayi itu bergantian. Astaga! Ini hampir tidak mungkin!
"Tuan Duke, apa ini—" Albert bertanya takut-takut yang malah dibalas dengan suara gemeletuk dari gigi majikannya.
"Urus dia. Kau bisa baca namanya di bandul kalung yang ada di lehernya." Albert memeriksa bandul kalung dari bayi itu dengan seksama. Matanya sedikit menyipit untuk membaca tulisan kecil yang ada disana.
Anthea Nyx de Cenora.
Duke baru saja membawa bayi bermata hitam permata.
Yang secara tidak langsung menyatakan bahwa itu adalah anaknya.
Secara tidak sah.
[deForsaken]
Palembang, 25 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
deForsaken
FantasyHistorical - Fantasi Mungkin, bagi beberapa orang menjadi seorang lady dari kediaman ternama merupakan berkah dari Dewa. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Anthea Nyx De Cenora. Seorang anak haram dari Duke Cenora. Kisah Thea mungkin sedikit tragis...