You have no idea how much I love you
How much you make me smile even you dont know
How much I love talking about you
And how much I wish you were mine ...Aku kembali melipat kertas itu dan menyelipkannya ke sakuku. Ada lima puzzle di dalamnya, bahkan sampai sekarang aku tidak tahu apa arti dari semuanya. Karena walau tiap pasangnya saling terkait, namun tak dapat ddisatukan. Mengerti tidak? Seakan tiap puzzle itu bukan berada di tempat yang sama. Misalnya yang pertama di sebelah kiri, kedua di kanan dan yang ketiga ini aku rasa berlawanan dengan keduanya. Seakan dia membuatku menunggu. Sialan.
"Sayang," aku langsung mendengus mendengarnya. Karen sudah bergelayutan di tanganku, aku tak percaya aku pernah memacari gadis seperti dia.
"Im not your hunny anymore," kataku kasar dan menghempas tangannya. Dia memang langsung terdiam, hanya saja pandangannya beralih ke pintu masuk. Chelsea berjalan dengan percaya diri. Sudah tidak ada lagi rok yang panjang, terganti oleh skinny jeans. Bajunya kini merupakan tank top yang dilapisi crop tee. Rambutnya tergerai indah dengan jepit di kedua sisinya.
"Pagi Alex," sapanya manis. Aku mengangguk, "Pagi juga Chelsea."
Dia tertegun. Mungkin dia kira aku tak mengenalinya. Dasar bodoh.
"Jika kau menganggap hari ini kau berbeda. Jawabannya salah, kau sama saja. Sama seperti kemarin," kataku dengan sudut bibir kiri yang terangkat. Karena bagiku, sebelum ini pun kau cantik. Malah aku lebih menyukai kau yang sebelumnya. Aku menghela napas dan meninggalkannya.
Pelajaran pertama: Geografi.
Aku tak mau Mrs. Hendy marah padaku. Dia itu salah satu guru favoritku. Lebih karena tiap esaiku tak pernah di bawah angka 8. Aku menyukai Mrs. Handy dan kurasa sebagian besar murid pun menyukainya. Jadi, aku memutuskan untuk duduk di baris ke dua.
Hari ini, akan ada kejadian yang seru. Saat pulang sekolah. Aku rasa akan ada battle antara Chelsea dan Karen. Sebagian besar tentunya mendukung Karen. Tidak, aku tak memiliki indra ke enam. Aku hanya mendengar beberapa siswi yang baru masuk tengah membicarakannya.
Aku bukan penggosip, kan sudah kujelaskan jika aku hanya mendengarnya. Dan ini merupakan perebutan ketua ekskul. Aku bahkan baru tahu -mungkin seluruh sekolah juga- jika Chelsea pernah membawa tim JHS cheersnya menjadi juara 1 tingkat nasional. Pantas saja tubuhnya benar-benar bagus, bukan berarti aku ini mesum. Aku benar-benar baru tahu jika Chelsea mantan anggota cheers sekaligus kapten cheers yang dapat membawa timnya menjadi yang nomer 1. Astaga, gadis ini benar-benar menarik. Dan membuatku gila.
* * *
Uh-oh, vomment jangan lupaaa :D
