He - 6

1.6K 145 0
                                        

Aku akan mengajaknya ke taman. Tapi mana gadis itu? Aku sudah menunggunya sejak tadi di Rosetta, aku kembali melirik jam tanganku dan mendesah. Kemana dia?

"Hei? Maaf, aku terlambat." Chelsea datang dengan senyum minta maaf. Aku menganguk dan menunjuk bangku kosong di sebelahku dengan dagu.

"Ya asal semua yang kupesan kau yang bayar," aku tersenyum lebar sambil menatap dua piring cake dan cokelat panasku. Chelsea hanya mendengus, tak suka.

"Kau yang makan kenapa aku yang bayar?"

"Kau yang berjanji kenapa kau yang telat?"

Aku nyengir ketika membalasnya, Chelsea sendiri langsung mendengus dan meniup poninya.

"Sudah lah, ayo! Kita tak ada waktu," jelasku sambil menarik tangan Chelsea.

Aku mengambil skateboardku dan menarik tangan Chelsea, setelah meninggalkan beberapa lembar uang. Gadis itu sendiri hanya memberengut.

"Kita mau kemana?"

"Taman. Ayo naik," dia menatapku bingung dan aku menunjuk ke skateboardku.

"Seterah saja," dia sendiri hanya mendengus namun tetap naik dan aku memegang pinggannya. Aku tersenyum, "Rentangkan tanganmu."

Awalnya Chelsea ragu, tapi perlahan dia merentangkan tangannya dan aku dapat melihat senyumnya.

Makan ice cream, hot dog bahkan sampai membeli balon yang kami ikat dengan harapan kami. Hari yang aneh namun bagiku ini benar-benar menyenangkan. Dan saat sampai di rumah, sebuah surat tertempel di bawah skateboarku. Kali ini warnanya merah.

Aku senang melihatmu tersenyum

Hanya itu tapi sukses membuatku tersenyum. Kali ini ada 10 puzzle yang langsung aku susun. Ada tulisan infi yang terputus. Masih ada 5 lagi. Aku tak sabar sampai puzzle ini lengkap. Dan aku rasa aku tahu siapa orang yang mengirim ini semua. Membuatku tersenyum karena memikirkannya. Orang itu ...

* * *

Huehehhe

A Piece of PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang