She - 5

1.8K 146 2
                                        

Hal yang paling buruk dari semua ini lagi-lagi Karen. Entah mengapa wanita itu masih saja mengganguku, padahal harusnya dia menjauh dari hidupku. Seperti ketika aku dan dia -sialnya- harus satu kelas dalam bahasa inggris. Dan tebak, wanita itu terus melempar kertas fab serpihan penghapus pada rambutku. Sialan.

Maaf saja tapi aku tak akan membuang waktuku untuk wanita jalang itu. Jadi yang kulakukan hanya lah menggoyangkan kepalaku, membuat semua serpihan sialan itu jatuh. Aku tersenyum puas ketika mendengar pekikan tertahan yang pastinya benar-benar iri karena rambutku sehalus bulu.

Aku bertemu dengan Alex saat istirahat, ucapkan terima kasih pada James yang memanggilku. Dan aku tak jika Alex dapat memakan sebanyak itu. Aku terperangah, benar-benar tak percaya.

"Kau mau nonton tidak?" Aku mendongak dan menunjuk diriku sendiri ke arah Alex. Dia hanya mendengus kesal, "Memangnya siapa lagi, huh?"

Aku tahu pipiku memanas jadi yang kulakukan hanya lah menunduk.

"Memangnya mau menonton apa?" Tanyaku setelah merasakan diriku sedikit, normal.

"Hm, Mocking Jay?"

Aku mendesah kemudian menggeleng, "Tidak. Itu menyakitkan saat harapanmu tak sesuai dengan realiti."

Aku tahu Alex tengah menyatukan alisnya, "Maksudnya?"

"Jika kamu sudah membaca novelnya kamu pasti tahu apa yang aku rasakan," kataku sambil tersenyum lelah.

"Pokoknya hanya membuat sakit karena tak sesuai harapan!"

"Kalau begitu besok tunggu aku di Rosetta Cafe?" Itu tak jauh dari sekolahku jadi aku mengangguk.

"Tunggu, jadi ini kencan?" Tanyaku dan dia hanya tersenyum simpul. Alex mengambil handphoneku dan menempelkannya di telinga.

"Nah kau sudah memiliki nomerku dan begitu sebaliknya," dia tengah sibuk dengan ponselnya sekarang.

"Baik lah sampai jumpa besok!" Kemudian Alex pergi bersama James.

Rasanya sakit saat kau menyukai seseorang tapi kau hanya dapat menyembunyikannya. Semakin kau sembunyikan, semakin besar perasaan itu untuk memberontak keluar. Semakin menyentak dan membuatmu merasa sesak. Sekarang punggung Alex sudah menghilang.

Alex, I got the blank space and I write your name ...

* * *

She's falling. He's moving.

Vomment jangan lupaaaa ...

A Piece of PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang