Aku tengah berada di perpustakaan yang sepi. Aku menatap surat biru langit di tanganku. Ini surat yang aku selipkan di buku cetak sejarah Alex. Tapi entah mengapa malah aku temukan di lokerku, seakan dia berjalan kembali ke pemilikinya.
Aku membacanya lagi, lagi dan lagi.
Look at me when you see me,
Because Im tired that Im the one know you
Fact is you didnt even know me
Thats hurt ...Hanya itu. Kemudian kertas itu melayang. Melewati kepalaku. Dengan cepat aku mendongak, namun kemudian terdiam karena Alex tengah tersenyum dengan surat milikku. Sialan. Aku malu!
"Jadi kau menyukaiku?" Dia menaik turunkan alisnya. Dasar menyebalkan.
"Tapi Chelsea, aku selalu melihat ke arahmu. Untuk kau tahu, kau selalu berada di depanmu. Jadi bagaimana bisa aku tak melihatmu?"
Aku langsung tersipu. Benar-benar malu.
"Aku kira kau yang memberikan puzzle?" Pernyataan yang terdengar seperti pertanyaan.
"Huh?"
"Tidak kau tak akan percaya apa yang telah aku lewati hari ini dan kemarin. Omong-omong bagaimana jika kau dan aku, menjadi kita?" Aku masih menatapnya dengan tatapan terperangah. Apa tadi?
"Baik lah, itu artinya ya," kemudian tubuhku terdorong, ditahan oleh rak dan dia menciumku. Tangannya menutup ciuman kami dengan salah satu buku yang entah dari mana.
"I love you. I really do." Dan itu sukses membuatku tersenyum lebar.
"I've love you from the start. And you had me at first hello."
*F I N I S H*
Muahahaa iya ini selesai, end, finish, fin dan lainnya. Iya ada yang menggantung. Ada banyak yang belum terselesaikan. Tapi ini kan cuma tentang Alex-Chelsea, jadi yang lain gak aku selesaikan. Ini cuma rasa mereka bukan konflik lainnya. Tau kok kurang greget, but makasih yg udah vote dan baca makasihhh
See you di good girl problem yang masih coming soon! Byebyeeeee
