Pagi ini udara sangat dingin, serasa tak dapat diajak komromi. Anginnya memaksa masuk melewati pintu-pintu kamar yang mulai lapuk, hingga membuat semua orang yang merasakan belaiannya menjadi mengkerut karena tak tahan akan dinginnya. Fauzah masih terlentang di ranjang. Ia enggan untuk beranjak dari kasur. Selimut panjang masih menutupi tubuhnya yang mengkerut. Suara riuh para santri membuat ketenangannya terganggu. Apalagi suaranya ustadzah Arum, haduh, berisik sekali.
Gadis itu berusaha melawan nafsu dunia yang menggiurkan. Ia mengerjap-ngerjapkan mata, berusaha mengangkat tubuhnya. Semua sahabatnya juga mulai bangun, itu semua pasti gara-gara suaranya ustadzah Arum. Ustadzah itu suaranya memang masyaAllah. Sekali membuka mulut, langsung menggelegar. Ck.
Rutinitas pagi mulai dilakukan, seperti sholat sunnah, nderes, dan dilanjut sholat subuh. Lepas itu, akan ada pertemuan tentang kegiatan Haflatul Ikhtitam (kelulusan dan perpisahan wisuda para santri). Pasti akan ada pembagian tugas untuk mereka. Dalam pertemuan tersebut, Fauzah, Fitri, dan Fatma diberi tugas untuk sholawatan di acara haflah minggu depan. Tak heran memang, ketiga gadis itu memang memiliki suara yang merdu, terutama ketika mengaji, masyaAllah. Mungkin itu yang membuat Umam memendam rasa kepada Fauzah. Ckck. Sedangkan Anggun, ia mendapat tugas untuk membuat puisi plus membawakannya minggu depan. Gadis itu memang ahli di bidang sastra. Otaknya mampu meliuk-liukkan kata hingga terdengar indah.
Seminggu sebelum haflah, para santri sangat sibuk dengan tugas masing-masing demi kelancaran acara. Anggun mulai membuat untaian-untaian kata manis untuk ia persembahkan bagi pesantren tercintanya -Darun Najah- kemudian ia membacanya bak seorang pejabat yang berwibawa. Sedangkan ketiga sahabatnya, masih melatih vocal mereka.
Tak terasa waktu terus berputar tanpa hentinya. Acara haflah telah tiba. Santriwati masih sibuk di asrama. Satu-persatu diantara mereka didandani oleh perias yang sudah siap sejak habis subuh tadi. Perias itu memainkan tangannya dengan sangat lihai, semua santriwati nampak cantik karena polesan tangan ajaibnya. Ditambah lagi dengan balutan baju bak seorang princess yang mereka kenakan, semakin membuat aura keanggunan mereka keluar.
"MasyaAllah Zah, kamu cantik banget," puji Fatma.
"Apa sih Fat. Kita semua cantik kok." Fauzah tersenyum simpul atas pujian temannya.
…
Acara dimulai tepat pukul 20.00 malam sampai pukul 01.00 malam. Semua santri telah bersiap untuk menampilkan apa yang telah mereka persiapkan. Semua peralatan dan perlengkapan juga telah siap. Mulai dari panggung yang akan dijadikan sebagai tempat pentaspun telah tertata apik dengan berbagai hiasan disetiap sudutnya. Kursi-kursi untuk para tamu juga telah berbaris rapi. Dan semua makanan bagi keluarga santri maupun masyarakat sekitar juga telah siap.Satu-persatu acara haflah berjalan dengan lancar. Para tamu undangan sangat menikmati acara tersebut. Berbagai sambutan dari para sesepuh dan pentas seni telah selesai. Salah satu pertunjukkan yang sempat membuat para akhwat menjerit-jerit tak berdaya adalah pembawaan lagu dari Umam. 'Adek luluh bang,' mungkin itu yang ada dihati para akhwat. Dasar perempuan, kalau lihat akang santri pasti suka gitu deh. Ckck.
Diakhir acara, Kyai Mansyur mulai menyampaikan satri-santri yang berprestasi. Juara pertama, sudah pasti jatuh pada Fitri. Fitri mulai ke atas panggung usai namanya dipanggil. Tak terasa, bulir beningpun ikut mengiringi kebahagiaannya kala itu. Kyai Mansyur menyerahkan piala dan surat kelulusan padanya. Gadis itu menerimanya dengan ta'dzim, lalu mencium punggung tangan sosok yang ia segani.
Juara kedua jatuh pada Aziz, pria asal Surabaya itu juga pernah mengusik hati Fauzah ketika Fauzah belum begitu tertarik dengan Umam. Pria ini juga salah satu santriwan yang memiliki banyak penggemar. Wajahnya tak kalah tampan dengan Umam, hanya saja warna kulitnya agak gelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI NIKAH Sama GUS
Storie d'amoreMimpi Nikah sama Gus Synopsis Ini kisah tentang seorang santri biasa yang berharap menjadi istri seorang Gus. Tentang pengorbanan seorang sahabat sekaligus ujian seberapa kuat persahabatan mereka. Kisah cinta sederhana yang bernuansa pondok. Dibungk...