10. Berpikir

759 157 5
                                    

Saat ini aku sedang berapa di kantin Rovewardz bersama Lini yang duduk di samping kananku. Benar selepas jam istirahat berbunyi tadi, kami berdua langsung berlari ke arah kantin untuk mengisi perut.

Bukannya kami sudah tahu arah kantin berada, awalnya kami tak tahu tapi karena kami melihat beberapa wizard senior yang berlari dengan wajah wajah kelaparan, akhirnya kami berdua sepakat untuk mengikuti mereka.

"Jadi,,,, apa kau sudah bisa mengendalikan elemenmu?"

Aku mencoba bertanya pada Lini. Tentu saja aku bertanya seperti itu, mungkin saja kan aku bukan satu satunya yang tak bisa mengendalikan elemenku, ya aku harap begitu.

Dapat ku lihat ia sedikit tersendak makanannya sendiri setelah mendengar pertanyaan absurd kuhingga akhirnya ia menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja. Orang tua ku bahwa sudah mengajarkan hal hal dasar seperti itu saat aku berusia 10 tahun. Memangnya kau tidak pernah di ajarkan seperti itu?" Tanya Lini di akhir jawabannya

Langsung saja aku menggeleng dengan lambat hingga Lini terlihat terkejut akan apa yang ku lakukan.

"APA? Kau tidak pernah di ajarkan seperti itu?" Tanya Lini kaget

Aku sekali lagi mengangguk dan dapat ku lihat reaksi Lini yang terlihat mengasihani ku.

"Bagaimana bisa? Bukannya orang tua mu juga adalah wizard, sama seperti mu" Ucap Lini dan aku langsung menggeleng dengan cepat

"Tidak, mereka manusia biasa, bukan wizard. Bahkan awalnya ku pikir aku sedang bermimpi karena berada di sini tapi setelah aku menjalani satu hari menakjubkan dan penuh misteri di sini, aku sadar ini kenyataan" Jelasku pada Lini

Ku tundukkan kepalaku dengan sedih dan setelahnya dapat ku rasakan pundakku di tepuk lembut oleh Lini.

"Mungkin saja orang tua adalah wizard, hanya saja mereka tak pernah mengatakan itu padamu" Ucap Lini dengan mencoba menenangkan ku walau aku tahu itu mungkin hanya ucapan kasihan yang di lontar kan nya padaku

Jadi aku harus apa?

Haruskan aku tetap bertahan di sini seperti orang bodoh, sedangkan yang lain sudah berada di level yang jauh dari ku.

Tadi saja saat pelajaran Prof. Amber, Yoonie yang dulunya merupakan teman sekolahan ku menunjukkan kehebatan nya dalam merubah bentuk.

Jujur, aku sedikit iri.

Andai saja dari awal aku sadar bahwa diriku adalah seorang wizard, mungkin aku sudah berlatih sejak dulu.

Tidak seperti sekarang.

Aku menyesali 17 tahun ku yang sia-sia.





....






Ku langkahkan kakiku keluar dari area kantin seorang diri, saat tengah berjalan melewati pilar pilar tinggi di antara lorong yang gelap, aku tak sengaja berpapasan dengan sosok lelaki yang sering bersama Yoonie yang ku ketahui bernama Taehyung.

"Kau Yn kan" Ucapnya saat aku berhasil melewati begitu saja

Aku yang mendengar ucapannya barusan sontak menoleh dan mendapati dia yang kini telah berdiri di hadapanku.

Aku sedikit terpesona saat melihat wajah rupawan nya. Garis wajah yang tegas, hidung mancung yang indah, mata tajam namun memikat, bibir tipis semerah ceri. Semua yang ada pada dirinya benar benar mengagumkan.

"Ya?" Ucapku setelah sadar dari keterpesonaanku padanya

Taehyung terkekeh pelan namun setelah itu kembali menatapku tajam.

Rovewardz 'The Story Of Magic'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang