12. Buku Navy

746 144 4
                                    

Sembari berjalan menuruni anak tangga yang curam dan tak berujung, Yn maupun Sera hanya diam dengan pandangan mereka yang berfokus untuk melihat ke depan.

"Kau pasti sangat penasaran kan akan tempat ini" Tebak Sera, membuat Yn langsung menoleh ke arahnya

"Hanya sedikit penasaran" Cicitnya malu

Yn memalingkan wajahnya dari Sera, pikirannya melayang layang ke hal lain, seperti kapan ia bisa terlepas dari suasana yang aneh ini. Jujur ia merasa canggung bersama wanita yang usianya 2x lipat lebih tua dari Yn.

"Ingin mendengar ceritaku" Tawa Sera dan tanpa sadar Yn mengangguk mengiyakannya

Sera tersenyum tipis, menarik napas dalam dan menerawang jauh ke belakang.

"Dulu saat usiaku sepertimu, sama sepertimu aku juga tak tahu seperti apa tempat ini. Aku hanya datang berbekal undangan, aku bahwa tak tahu bahwa aku adalah wizard, itu karena aku tak pernah belajar hal seperti sihir dan sebagainya" Terangnya hingga membuat langkah kaki Yn terhenti

Yn berbalik ke arah Sera dan keduanya lalu saling menatap satu sama lain.

"Lalu, apa yang terjadi saat kau datang kemari?" Tanya Yn dengan raut wajah serius

Sera menarik senyum tipis lalu berjalan melewati Yn begitu saja.

"Aku belajar sungguh-sungguh, belajar dari 0 hingga kemampuanku setara dengan yang lain. Tapi itu tak bertahan lama, aku jatuh cinta pada seseorang hingga membuatku menjadi tak berdaya didepannya" Jelas Sera sembari berjalan diikuti Yn yang juga berjalan dibelakangnya

"Apa dia sangat tampan?"

"Hemmm, dia sangat tampan"

Keduanya lalu terdiam satu sama lain, sibuk dengan pikiran masing masing hingga di tangga terakhir membawa mereka ke lantai 4 asrama.

"Sudah sampai" Ucap Sera namun tak di indahkan oleh gadis muda dibelakangnya

Yn hanya diam membelakangi Sera sembari melihat bingung pada tembok dingin di belakangnya.

Setelahnya ia berbalik untuk melihat Sera yang tadi berucap dibelakangnya namun ia terkejut saat sosok itu sudah tak berada di sana lagi.

"Kemana dia pergi?"



....




Jimin tak henti hentinya menggerutu dalam hati saat tangan Yoonie menariknya pergi dari tempat ternyamannya, kamar.

Kini Jimin hanya pasrah mengikuti Yoonie yang berjalan didepannya dengan menggunakan penerangan senter yang ia ambil dari laci kamar Jimin.

"Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" Tanya Jimin, berhenti dibelakang Yoonie

Yoonie diam, mengabaikan Jimin sedang pandangannya melihat ke sekelilingnya waspada.

"Sebaiknya kau ikuti saja aku" Ucap Yoonie

Ia lalu menuruni anak tangga, berlari meninggalkan Jimin hingga langkahnya terhenti didepan pintu besar asrama Greenwars.

Jimin yang melihat Yoonie sudah berada di bawa, tak punya pilihan lain. Dengan langkah yang malas, ia pun menuruni anak tangga lalu menghampiri gadis berambisi itu, Yoonie.

Yoonie tersenyum, tangannya ia ulurkan ke depan pintu hingga partikel partikel air yang muncul secara tiba tiba mulai membentuk kunci. Secara perlahan kunci yang dibuatnya mulai bekerja membuka pintu besar di depannya.

Klik, pintu terbuka dengan lebar.

Senyum lebarnya mengembang, Yoonie lalu melangkahkan kakinya keluar dari asrama dengan Jimin yang mendengus kesal dibelakangnya namun tetap mengikuti gadis itu.

"Baiklah, sekarang kemana kita pergi" Ucap Yoonie sembari melihat sekelilingnya

Langit gelap ditemani awan yang kelabu. Cahaya bulan bersinar amat terang, serta bunyi burung hantu yang membuat suasana menjadi menakutkan.

Jimin hanya bisa merutuki nasib bodohnya. Dalam hati ia ingin memaki Yoonie karena sudah membawanya keluar dari asrama.

"Kita kembali saja ya. Bagaimana jika pengawas Rovewardz menemukan kita? Kita bisa saja di hukum dengan berat" Pinta Jimin dan setelahnya dibalas gelengan penolakan dari Yoonie

"Jika kau ingin kembali, ya kembali saja. Aku tak apa sendirian di luar sini" Ucap Yoonie acuh, tanpa menoleh sedikitpun ke arah Jimin yang menunjukkan wajah memelas

Dalam hati Jimin hanya bisa menggerutu. "Jika saja ibu dan ayahmu tak menitipkanmu padaku, aku juga tak akan susah payah menemanimu sampai semalam ini. Seharusnya Kim Taehyung yang kau ajak, jangan aku".





....





Sesosok lelaki berpakaian hitam tersenyum tipis di tengah ruangan yang temaram. Wajah tampannya sedikit terkena sinar bulan hingga membuat sosoknya terlihat bak karya seni yang indah.

Dia Kim Taehyung, wizard dari asrama Greenwars. Ia tersenyum miring saat di tangannya sudah terdapat buku navy yang terakhir kali ia lihat saat pemilihan asrama dan element.

Di bukanya buku tersebut, menampilkan profilnya yang tertulis rapi didalam sana. Senyum Taehyung mengembang, dan tangannya menggantung di atas buku itu.

Taehyung lalu memejamkan matanya, merapalkan mantra dalam hati hingga tulisan didalam buku itu berganti sesuai kemauannya.

Beberapa detik kemudian, ia menghilang dari sana dengan buku navy yang di pegangnya tadi sudah tersimpan di dalam kaca yang menjaganya.





Skip>>>>





Keesokan paginya, Yn terpaku diam didepan pintu asrama Redrior. Matanya membulat kaget saat sosok Taehyung berjalan angkuh memasuki asrama.

"Selamat datang di asrama Redrior" Ucap Sera kepada Taehyung

Taehyung mengangguk sembari tersenyum tipis. Dilihatnya sosok Jungkook yang berdiri di anak tangga, melihat tak suka padanya.

"Sepertinya buku navy kemarin melakukan kesalahan hingga membuatmu berakhir di asrama Greenwars" Sambung Sera dan diangguki setuju oleh Taehyung

"Benar dan sekarang aku sudah berada di asrama yang benar" Balasnya hingga membuat wanita yang lebih tua didepannya tersenyum tipis

"Kalau begitu kau bisa ke kamarmu yang berada di lantai 2 dengan kamar nomor 204" Sahut Sera sembari memberikan Taehyung kunci kamarnya

Taehyung mengangguk, mengambil kunci dari tangan Sera lalu berjalan angkuh melewati Yn yang terkejut akan kehadirannya.

"Setelah ini kita akan selalu bertemu, Jeon Jungkook" Ucap Taehyung saat ia sudah berada di anak tangga yang sama dengan Jungkook

Jungkook menatap tak suka pada Taehyung, di palingkan wajah tampannya hingga membuat Taehyung tersenyum miring.

Ia lalu berjalan menaiki anak tangga, melewati Jungkook begitu saja hingga setelah kepergiannya, Jungkook berbalik menatap tajam pada sosoknya yang sudah pergi.





....






Di dalam kamarnya, Yoonie tak henti hentinya memukul keras bantal gulingnya. Jimin yang duduk di pinggir kasur gadis itu hanya mampu menghela napas sabar.

"Dia pasti melakukan itu, tak mungkin kan dia bisa pindah ke asrama Redrior dengan cepat seperti ini" Tebak Yoonie setelah tangannya melempar bantal yang dipukul nya tadi

Gadis itu benar benar kesal. Semalam saat ia berniat untuk ke perpustakaan Rovewardz, rencananya tiba tiba saja berubah saat alarm perpustakaan tiba tiba saja berbunyi.

Dan dengan sihir yang ia punya, Yoonie dan Jimin berteleportasi kembali ke asrama mereka.

Benar, rencana gadis itu gagal dan penyebabnya utamanya adalah Taehyung yang diam diam masuk ke perpustakaan dan merubah profilnya hingga ia bisa pindah ke asrama Redrior.

"Taehyung sialan. Aku tak akan membiarkan dia. Setidaknya jika ia ingin pindah ke Redrior, dia harusnya mengajakku bukannya melakukan hal itu sendiri" Ucap Yoonie dan dibalas cebikan bibir dari Jimin

















Tbc

Rovewardz 'The Story Of Magic'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang