Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harry mendekatkan wajahnya pada layar ponsel miliknya. Untuk melihat salah satu komentar yang banyak disukai oleh orang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harry kembali melihat wanita yang ada di depannya sambil meliriknya secara bergantian dengan ponsel miliknya. "Apakah semua orang yang bernama Gillian sama kurang ajarnya denganmu."
"Kenapa?" tanya Gilly santai sambil meminum wine yang ada di gelasnya. Ia mengambil benda yang ada di tangan Harry agar ia tahu kenapa Harry mengatakan hal barusan, ia tidak menemukan hal yang janggal dari foto yang diunggah oleh Harry. Malahan Gilly mengira kalau Harry sedang pamer padanya "Aku akan mengikuti akunmu nanti."
"Lihat komentar orang itu."
"Itu memang akunku," ujar Gilly santai tanpa dosa. Dia mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya dan kembali melanjutkan makannya.
Harry memejamkan matanya, kedua alisnya terangkat, ia tidak habis pikir kalau akun itu milik Gilly. "Kenapa kau memberi komentar seperti itu."
"Lalu kau mau aku memberi komentar seperti apa. Aku lupa cara bernapas karena melihat fotomu? Oh ya—" Gilly menjentikkan jarinya, " Jangan ikuti akun itu. Aku tidak mau pengikutku jadi banyak."
"Siapa yang mau mengikuti orang sesat sepertimu. Postingan pada akunmu juga sangat random dan lebih mirip seperti dark web," ledek Harry. Ia kembali meletakkan ponsel miliknya dan menyandarkan badannya pada kursi sambil terus memandangi Gilly yang menghabiskan makanannya. Ia tersenyum pada wanita yang duduk di depannya itu, karena mengingat kalau ia benar-benar kembali dengan mantannya itu.
"Kenapa kau membawaku ke sini. Aku lebih suka ke restoran etnik daripada fine dining. Kalau aku tidak punya malu, aku akan langsung memasukkan semua makanan ini ke dalam mulutku dalam sekali suap. Ini tidak cukup."
"Aku menyukai kejujuranmu," ujar Harry. Ia meletakkan tangannya pada dagunya sambil terus menatap Gilly berniat menggodanya dan akhirnya salah tingkah, tapi sepertinya Gilly sudah kebal. Karena ia dan Harry sudah pernah menjalin hubungan sebelumnya, jadi dia sudah tidak malu malu lagi dan menganggap Harry sama saja dengan sahabatnya. "Gilly, aku ingin bertanya. Tapi kau harus menjawabnya dengan serius dan tidak kurang ajar."
