"Kenapa sangat sulit menemukan makanan tidak sehat di rumah ini," runtuk Juliet lalu menutup kabinet yang sudah dua kali ia buka hanya untuk memastikan di dalamnya benar-benar tidak ada sesuatu yang ia cari.
"Kau sedang cari apa?"
"Disini tidak ada nugget ataupun kentang—"
"Ada. Wortel, brokoli, kale, bahkan alpukat ada."
"Bukan kentang yang utuh." Juliet mendongak ke atas, ia berjalan dengan malas melewati kakaknya. "Aku mencari kentang yang tinggal digoreng. Aku ingin memakan sesuatu yang mudah untuk dibuat. Atau kalau kau berbaik hati, buatkan makan malam untukku."
"Aku memanggilmu datang untuk menjaga Geo, karena aku ingin dinner di luar dengan Harry. Jadi artinya, aku makan di luar karena tidak ingin memasak."
Juliet melihat penampilan Gilly, kepalanya terlilit handuk dengan masih memakai bathrobe. "Kenapa kau tidak menyewa baby sitter agar kau bisa bebas pacaran dengan suamimu tanpa membebaniku."
"Geo masih terlalu kecil, aku belum mempercayai orang lain untuk merawat anakku."
Juliet mendecakkan lidahnya, "Alasan. Katakan saja kalau kau memang penganut kapitalis ekstrem." Juliet menggaruk kepalanya bingung ingin membuat apa untuk mengisi perutnya, "Kau ada saran aku makan apa, yang mudah dibuat dan mengeyangkan."
"Zigot anak ayam." Gilly beranjak dan menghampiri Juliet. Tangannya menepuk kepala adiknya, "Jaga keponakanmu dengan baik, ya. Kalau kau butuh bantuan, kau bisa bertanya pada asisten rumah tangga Harry."
"Ahk yeah. Akhirnya aku bisa makan enak."
"Hahaha you wish," kekeh Gilly sambil terus berjalan meninggalkan dapur. Ia menertawakan pikiran Juliet.
Sebelum menghampiri Juliet, Gilly sudah menyiapkan pakaian Harry, saat suaminya itu sedang mandi. Saat masuk ke kamar, Gilly tidak mendapati Harry yang sudah siap dengan pakaiannya, tapi yang ia temui hanya Harry yang melilitkan handuk dipinggang, berbaring di tempat tidur tepat pada samping Geo sambil memegang sebuah buku.
Harry melihat isi bukunya sambil tertawa sendiri dan menunjukkan isi bukunya pada anaknya yang sama sekali tidak mengerti apa yang ditertawakan oleh ayahnya, mungkin anak itu tertawa karena suara tawa dari Harry bukan karena mengerti isi bukunya. Awalnya Gilly berpikir Harry sedang membaca dongeng untuk anaknya, ternyata bukan.
"Dimana kau menemukan buku itu?"
Harry kaget karena suara Gilly, ia ingin menutup bukunya tapi karena panik ia tak sengaja menjatuhkannya sampai bukunya jatuh pada wajah anaknya. "Sorry— I'm so sorry. Lyon sweetie. You okay, baby?"
Untung saja Geo tidak menangis dan lebih pentingnya Gilly tidak marah karena Harry yang menjatuhkan buku pada wajah anaknya. Gilly masih berdiri sambil bersedekap, menunggu jawaban dari pertanyaannya. Harry bergeser untuk turun dari tempat tidur.
"Aku mendapatkan buku ini dari kardus yang dibawa Juliet. Katanya itu barang-barangmu yang tertinggal di rumah Dennis."
"Gilly—"
"Ahk, itu Juliet. Juliet—"
Juliet menyebut nama Tuhan dengan hanya menggerakkan bibirnya tanpa suara. Ia kaget melihat buku milik Gilly ada di tangan Harry. Juliet baru ingin pergi, tapi Gilly sudah terlebih dahulu mendapatinya masuk kamar.
"Oh ya, Aku ingin mengambil Geo," ucap Juliet lalu mengambil Geo tanpa memedulikan Gilly yang sepertinya akan menyemprotnya. "Aku keluar dulu ya."
Saat Juliet sudah keluar kamar, gantian Harry yang saat ini menjadi fokus Gilly. "Kenapa Juliet melarangku membuka ini saat di depanmu. Padahal isinya bagus. Aku suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Gift
Fanfic[ ✔ | harry styles fanfiction] ❝Kau mau menikah denganku karena apa?❞ ❝Agar aku bisa sombong dan memamerkanmu pada orang-orang.❞ [publish: Jul 2020 - ] Copyright © 2020 by tychilaude