Harry sudah menantikan hari ini, akhirnya ia pulang dan akan bertemu dengan Gilly. Sebelum berangkat, Harry sengaja tidak memberi kabar pada Gilly sebagai kejutan untuknya. Harry sudah sering memberi kejutan pada Gilly tapi sayang sepertinya Gilly tidak terkejut sama sekali, justru Gilly yang tidak berniat memberi kejutan pada Harry justru mengejutkan bagi Harry.Harry berharap niatnya kali ini berhasil, bukan hanya berhasil tapi juga membuat Gilly senang.
Saat melangkahkan kakinya masuk ke rumah miliknya, Harry mendapati banyak bunga dan di setiap meja terdapat karangan bunga. Baru masuk saja, dia yang akhirnya terkejut. Harry tidak mendekati bunga-bunga yang dilihatnya tadi untuk memastikan ada apa, yang ada dipikirannya saat ini, semua itu adalah perbuatan istrinya. Bisa saja, apalagi Gilly suka melakukan sesuatu untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Dengan hati-hati, Harry membuka pintu kamarnya agar tidak menimbulkan suara, berharap yang ditemukannya pertama kali adalah Gillly. Niat memberi kejutan, yang ada ia sendiri yang terkejut, bahkan berkali-kali lipat dari yang sudah ia perkirakan sebelumnya, kalau Gilly akan terkejut melihatnya.
Masih berdiri di ambang pintu kamarnya, Harry sedang memikirkan sesuatu yang masih asing dan baru untuknya. Tak lama, ia mendekati objek yang telah membuatnya terkejut itu. "Bayi?"
Harry melepaskan sepatunya lalu perlahan merangkak ke tempat tidur untuk melihatnya lebih dekat. Harry mengusap hidung bayi tersebut hingga membuatnya menggeliat dalam tidurnya. "Iya, bayi," gumam Harry. "Tapi punya siapa."
Harry menopang dagunya sambil terus memperhatikan bayi yang sudah tidur di atas ranjangnya. Tentu saja dia heran, sebelumnya dia tidak punya bayi dan Gilly tidak pernah mengabarinya mengenai kelahiran anaknya. "Mana mungkin Gilly se random itu sampai-sampai tidak mengabari aku. Tapi manusia itu memang susah ditebak."
Selama ini Harry senang pada anak-anak dan setahu Gilly suaminya sangat suka dengan bayi, tapi kali ini Harry tidak menunjukkannya, dia masih tampak kebingungan. Yang ada di pikirannya saat ini, kemungkinan bayi itu adalah anak dari keluarga Gilly yang dititip pada Gilly. Tapi mengingat kondisi Gilly sebelum ditinggalkan yang sebentar lagi melahirkan, itu sangat tidak mungkin.
"Ah... Selamat datang." Harry menoleh ke pintu kamar. Bukan Gilly yang berdiri disana melainkan Juliet. "Bagaimana, kau sudah melihat anakmu 'kan."
"Bayi ini?" Harry menjatuhkan rahangnya bak sebuah pintu yang lepas dari engselnya. "Bagaimana bisa— kenapa satupun diantara kalian apalagi Gilly tidak mengabariku..."
Juliet memakan burgernya sambil berdiri dan terus mendengarkan ocehan sekaligus suara hati dari kakak iparnya yang merasa tidak dianggap akibat tidak diberi tahu. "Begini ya, Harry. Kau hidup dan kenal Gilly bukan hanya satu tahun. Jadi kau pasti sudah tahu karakter perempuan yang sudah kau pilih sebagai istrimu itu. Kalau dia mengatakan tidak, jawabannya tetap tidak, bahkan sampai cita-citaku yang berharap jadi istrimu tercapai pun, jawaban Gilly tetap sama. Jadi kami tidak berani menentangnya. Untuk penjelasan lebih lanjutnya kau bisa bertanya pada kakakku."
"Lalu Gilly ada dimana?"
Tiba-tiba saja Juliet berhenti memakan burgernya. Ia menutup mulutnya. Untuk pertama kalinya, gadis itu menampakkan kalau dia dan Gilly benar-benar saudara kandung, karena kemiripannya. Juliet menyeka air matanya yang gaib dan berpura-pura sedang terisak. "Maaf Harry. Gilly meninggal sewaktu melahirkan anakmu. Aku turut berduka. Sebelum meninggal, Gilly memberi pesan, dia meminta aku menjadi penggantinya, sebagai ibu dari anak kalian. Kau harus menikahiku. Aku juga mengucapkan selamat untukmu, akhirnya kau mendapatkan akhir yang bahagia. Sekarang—"
"Baiklah," kata Harry pasrah, perkataannya barusan tidak mendukung dengan mimik wajahnya yang mengatakan 'tidak'. Harry menggeleng melihat Juliet yang tersenyum padanya sambil mengerlingkan matanya. Harry berjalan melewatinya untuk mencari keberadaan Gilly.

KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Gift
Fiksi Penggemar[ ✔ | harry styles fanfiction] ❝Kau mau menikah denganku karena apa?❞ ❝Agar aku bisa sombong dan memamerkanmu pada orang-orang.❞ [publish: Jul 2020 - ] Copyright © 2020 by tychilaude