37 ▪ Disney's New Evil Character

136 22 16
                                    

Setelah Gilly pulang, ia melanjutkan agenda yang sudah disusunnya, salah satunya bertemu dengan temannya. Sebelum pulang, Gilly terus-terusan menghubungi Luna walaupun temannya itu agar sulit dihubungi dengan alasan yang masih tidak diketahui oleh Gilly.

Akhirnya Gilly bisa melaksanakannya, karena Luna sudah bisa diajak untuk makan siang, walaupun pada awalnya rencana Gilly ingin mengajaknya makan malam. Tapi melihat Luna yang susah dihubungi, Gilly langsung mengajaknya. Kebetulan Candace sedang mengunjungi orang tuanya, yang artinya dia berada di kota yang sama dengan Gilly.

Awalnya Gilly mengira keanehan Luna hanya didapatkannya sebelum bertemu, tapi sekarang ia melihatnya sendiri. Temannya itu tidak antusias seperti biasanya, bahkan sampai beberapa menit ini dia tidak menanyakan kabar Gilly hanya untuk sekadar basa basi. Gilly lebih banyak bicara, mengundang pembahasan agar Luna bicara.

"Apa kesibukanmu akhir akhir ini?" tanya Gilly pada Luna. Gadis itu tak menjawabnya melainkan memasukkan makanan ke mulutnya dengan tatapan yang kosong.

Hari ini, gadis itu benar-benar lebih banyak diam dibanding sebelumnya. Gilly ingin bertanya pada Luna kenapa ia banyak diam hari ini, tapi juga merasa tak enak langsung menanyakannya. Mungkin saja Luna punya masalah, pikirnya. Sebelumnya, Luna akan menampakkan jika dia punya masalah, bahkan masalah kecil pun, bukan diam seperti sekarang. Jadi aneh menurut Gilly jika Luna jadi pendiam seperti sekarang.

Gilly melirik ke ponselnya, melihat pesan yang dikirimkan oleh Candace, ia melihatnya secara bergantian dengan Luna, khawatir akan rencananya mendamaikan Luna dan Candace gagal jika Luna sampai tahu.

"Mungkin kita bisa jalan hari ini setelah kita makan." masih menunggu responnya, Gilly tidak mendapat tanggapan sama sekali dari Luna. "Atau hari ini kau sedang sibuk."

"Aku ingin pulang setelah dari sini." Gilly menelan liurnya setelah mendapat jawaban dari Luna.

Kali ini Gilly berpikir, apa yang dia lakukan sampai Luna terlihat sangat cuek padanya. Seingatnya hubungannya baik-baik saja sebelum Luna tidak pernah menghubunginya lagi. Perkiraan Gilly awalnya adalah kesibukan dari Luna yang membuat Luna tidak pernah menghubunginya lagi, tapi melihat tingkah Luna yang sekarang sepertinya ada yang salah dengannya.

"Aku ingin jalan denganmu lagi sebelum aku berangkat ke rumah kakekku. Kalau kau punya waktu luang, kau bisa mengabariku."

Luna meletakkan alat makannya hingga menimbulkan bunyi, dari gerakannya ia seperti orang yang marah, "Kenapa kau masih bisa bertingkah sebagai temanku."

"Huh?" Gilly mengerjapkan matanya, tak yakin dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Luna. "Maksudmu."

"Kau pasti sudah tahu semuanya. Kau tahu, dengan kau masih memperlakukanku seperti sekarang, rasa bersalahku semakin menjadi-jadi."

"Aku tidak mengerti. Aku sudah melakukan kesalahan?"

Luna memalingkan wajahnya ke samping, tak mau menatap Gilly. Perasaan benci dan bersalahnya menyatu dengan rasa penyesalan. "Apakah Candace belum memberitahu apa-apa padamu?"

"C-candace kenapa?" tanya Gilly gelagapan.

Gilly sama sekali tak tahu apa-apa, yang dia tahu hanya rahasia Luna yang ternyata diam diam menyimpan perasaan pada Russell, karena sikap Luna yangnsekarang, ia jadi menghubungkan masalah itu pada dirinya sendiri. Mungkin masalah Luna ini ada sangkut pautnya dengan dia sendiri.

"Atau Russell tidak pernah menceritakan sesuatu padamu."

Gilly tertawa pelan, lebih untuk menghibur dirinya sendiri yang kini merasa canggung akibat sikap Luna padanya. "Dia hanya mengatakan kalau kau menyukainya. Aku tahu itu konyol, kau pasti hanya bercanda-"

Extra GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang