Perlahan Gilly membuka matanya. Sejenak matanya menyipit menyesuaikan cahaya pada ruang tengah yang masuk ke matanya. Semalam ia benar-benar berakhir di sofa akibat menangis menunggu Harry pulang. Mengusap matanya untuk memastikan apa yang dilihatnya tidak salah, ia melihat coat milik Harry tergeletak di atas lantai di depannya, t-shirt dan jeans yang dipakainya kemarin juga berserahkan di sana. Gilly merasakan angin hangat meniup tengkuknya. Semalam ia tak memakai selimut dan sekarang tubuhnya sudah ditutupi selimut, lengkap dengan selimut hidup yang memeluknya dari belakang. Ia juga merasakan kaki dari seseorang yang memeluknya itu melingkar diatas kakinya. Tanpa menengok ke belakang, tangan Gilly meraba ke belakang dengan arah yang tidak menentu hingga memegang sesuatu yang membuat orang yang memeluknya itu bergerak dan semakin mendekapnya dengan erat. "Chip tidak mungkin sebesar ini."
Gilly membuka selimutnya dan mengintip ke dalam untuk memastikan. Lengan yang melingkar di perutnya mempunyai berbagai macam bentuk tattoo dan sudah tak asing dengan itu. Jadi yang memeluknya adalah Harry. "Oh, kau masih mengingat jalan pulang."Harry tidak mengatakan apa-apa melainkan terlihat sangat nyaman tertidur sambil memeluk istrinya yang ia buat menangis semalam. Gilly berusaha membalikkan badannya menghadap pada Harry tanpa harus memaksa melepaskan dekapannya. Harry masih menutup matanya dengan bibir yang sedikit terbuka, pemandangan yang sudah akrab mengisi pagi Gilly setiap harinya. Perasaannya yang semalam belum sepenuhnya hilang, tapi melihat wajah tenang Harry membuatnya menarik kedua sudut bibirnya keatas. Satu tangannya yang masih terbungkus oleh lace gucci gloves, mengusap dada telanjang Harry dengan lembut. Gilly mengingat khayalannya semalam tentang rencananya mencekik Harry dengan menggunakan lace gucci gloves yang dipakainya, tapi itu tidak akan terjadi. Mana mungkin Gilly tega melakukannya, apalagi melihat wajah Harry yang sekarang tidur dengan tenang.
"Aku membencimu," ucap Gilly lalu mencium hidung Harry dengan singkat. Melepaskan sapu tangannya, lalu menggerakkan jarinya menyentuh bibir Harry. Telunjuk dan ibu jarinya menjepit bibir bawah Harry lalu mencubitnya dengan pelan agar tidak membuatnya sampai terbangun. Ia cukup lama memandangi wajah Harry, mengaguminya tanpa suara. "Kenapa kau lebih cantik dariku."
Saat hendak menarik tangannya kembali, mata Harry tiba-tiba terbuka lebar hingga membuatnya terperanjat dan panik karena ketahuan. Mulut dan mata Gilly membulat, tidak tahu harus melakukan apa untuk mengalihkan rasa malunya. Ia ingin menghindar tapi kaki Harry mengunci kakinya dengan kuat di bawah sana. Tangannya ingin memukul badan Harry tapi sudah lebih dahulu dicegat dan Harry menahannya dengan kuat hingga tak bisa melakukan apa-apa. Melihat Gilly yang tampak pasrah, Harry tertawa menunjukkan gigi kelincinya membuat Gilly semakin kesal melihatnya. "Sekarang kau bisa apa. Kalau kau melawan, aku akan menciummu."
"You bitch!" sungut Gilly yang hanya membuat Harry tertawa puas karenanya. "Kau mengagetkanku. Itu tidak lucu!"
"Kau diam-diam mengagumi suamimu sendiri, huh. Aku sudah bangun lebih dulu darimu," ucap Harry menunjukkan senyumnya yang membuat dimples pada pipinya nampak. Harry melepaskan tangan Gilly lalu menempelkan bibirnya dengannya. Bibir Harry bergerak mengulum bibir bawahnya, tapi Gilly hanya diam tak mau membalasnya ataupun mencoba mendorongnya agar berhenti. Saat ini ia menginginkan Harry tapi disaat yang bersamaan masih tidak bisa menerima perbuatannya semalam. Harry menarik dirinya kembali dan menempelkan hidungnya dengan Gilly sambil menggesekkannya dengan pelan. "Kau tidak merindukanku."
Gilly kembali diam dengan hanya menatap Harry yang sangat dekat dengannya. Sikap Harry sangat manis padanya membuatnya sedikit heran, kenapa suaminya itu tidak menunjukkan rasa takut karena penyesalannya semalam. Harry kembali menyingkirkan rambut dari wajah Gilly yang menghalanginya untuk menatapnya. Harry mencium pipi Gilly beberapa kali hingga menimbulkan bunyi kecupan setiap kali melepasnya. "Kenapa kau hanya diam menatapku. Kau tidak puas menatapku tiap hari."
![](https://img.wattpad.com/cover/232804582-288-k604928.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Gift
Fanfiction[ ✔ | harry styles fanfiction] ❝Kau mau menikah denganku karena apa?❞ ❝Agar aku bisa sombong dan memamerkanmu pada orang-orang.❞ [publish: Jul 2020 - ] Copyright © 2020 by tychilaude