Ada yang sedikit berbeda dari kebiasaan Gilly sebelum kelahiran anaknya dan melahirkan anaknya. Dulunya Gilly selalu bangun lebih awal dibanding Harry tapi sekarang berbanding terbalik.
Harry menarik semua gorden kamarnya, membuat cahaya leluasa masuk ke kamarnya. Walaupun masih dalam keadaan mata yang terpejam, Gilly juga mendengarkan bunyi-bunyian dari gorden yang digesekkan pada rollet.
Setelah selesai, Harry kembali duduk di tempat tidur untuk melihat bayinya yang tadi sudah terlebih dahulu bangun. Sebenarnya bayi itu tidak akan bangun seandainya Harry tidak mengangkatnya dari box bayi dan memindahkan ke tempat tidur. Jadi bayi itu dibangunkan, bukan bangun sendiri.
Harry mengusapkan telunjuknya pada hidung bayinya dan tersenyum setiap kali melihat bayi tersebut bergerak karena sentuhannya, seperti menjadikan anaknya sebagai mainan barunya. "Hi Lyon."
"Apa?" tanya Gilly. Matanya langung terbuka lebar mendengar suaminya yang baru saja menyapa bayinya. Gilly mengusap wajahnya, "Barusan kau memanggilnya apa?"
"Lyon. Kenapa."
"Namanya Geo, Harry."
"Okay," ucap Harry menyetujui. "Kau memanggilnya Geo dan aku memanggilnya Lyon."
"Aku tidak mau."
"Lyon, kau lebih suka dipanggil Geographic atau Discovey," tanya Harry. Secara tak langsung, dia sedang meledek nama yang diberi Gilly untuk anaknya.
"Aku lebih suka dipanggil animal planet, Daddy," ujar Gilly dengan suara yang dibuat-dibuat menjadi mirip seperti anak-anak.
Gilly mengusap wajahnya. Saat menyampingkan badannya, ia kembali mengusap matanya melihat bayinya, matanya terbelalak melihat sesuatu yang sudah pasti perbuatan suaminya. "Kenapa kau membungkusnya seperti burrito?!"
"Kenapa. Dasar berlebihan," ucap Harry dengan santainya.
"Dia akan kesulitan bergerak." Gilly segera bangun dan melepaskan selimut yang membungkus tubuh bayinya. "Kau cocok satu rumah dengan istri Dennis."
"Istri Dennis yang mana?"
"Tentu saja Emma. Kecuali kau ingin satu rumah dengan Krystal." Gilly tersenyum miring, "Aku bisa membantumu untuk segera menyusulnya."
"Ih Gillian. Memangnya kau sanggup hidup tanpa aku."
"Ya." Gilly kembali menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia memegang tangan bayinya, sampai jarinya digenggam. "Setidaknya aku sudah punya Geo, jadi aku tidak terlalu takut lagi kehilanganmu."
"Bagaimana kalau Geo ikut denganku."
"Kau berniat meninggalkanku?"
"Tentu saja tidak. Uh— Ayo bangun. Kau ingin sarapan apa pagi ini," tawar Harry. Gilly hanya diam, memikirkan apa yang diinginkannya. "Gilly, kenapa akhir-akhir ini kau susah bangun pagi?"
"Huh?" Gilly mengarahkan kedua jarinya pada matanya menunjuk matanya sendiri hampir mencoloknya. "Kenapa katamu. Aku terjaga setiap malam.'
"Maaf maaf. Baiklah, nanti malam aku yang akan menjaga Lyon. Maksudku Geo." Gilly tidak mengucapkan terima kasih ataupun mengiyakan janji Harry yang barusan.
"Kau ingin menjaga Geo? Gunanya untuk apa. Kau bangun pun tidak ada gunanya, kau juga tidak bisa menyusuinya."
Harry mengambil bayinya lalu bergeser untuk turun dari tempat tidur. "Okay. Aku akan tetap bangun."
"Untuk apa."
"Bergabung dengan Geo," ucapnya lalu mencium bayi yang ia gendong itu.
"Ew."
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Gift
Fanfic[ ✔ | harry styles fanfiction] ❝Kau mau menikah denganku karena apa?❞ ❝Agar aku bisa sombong dan memamerkanmu pada orang-orang.❞ [publish: Jul 2020 - ] Copyright © 2020 by tychilaude