Semenjak surat teror tersebut, ari memperketat penjagaan rumah. Bahkan ia mempekerjakan 2 satpam dan 6 bodyguard. Tak lupa ia memasang cctv mulai dari pos satpam yg mengarahkan kamera ke jalan depan rumah, di depan pintu, halaman belakang, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, garasi. Bahkan seluruh jendela di dalam kamar sudah diberi tralis, katanya biar gaada maling masuk. Dan lebih parahnya lagi, pintu utama sudah dipasang sidik jari. Jadi yang bisa membuka hanya penguhi rumah. Bahkan di depan gerbang sudah tersedia kamera yang menghubungkan di ruang tamu, jadi bisa mengetahui siapa yang akan masuk.
"Ari, ini ngga berlebihan?" tanya ku
"Buat keamanan tentu ngga sayang. Bahkan aku juga uda nyuruh satu bodyguard buat pasang alarm maling. Jadi kalau ada yang mencurigakan pasti akan ketahuan"
"Segitunya?"
"Sayang, kamu lagi hamil dan Ken juga masih kecil. Aku gamau kamu kenapa-napa sama calon anak kita. Dan aku gamau buat masa kecil ken terlalu kelam. Aku gamau. Aku bakal kasih yang terbaik buat kalian semua" jelas Ari lalu ia memelukku
"Makasih ya"
"Sama-sama sayang"
Tak lama ponsel ku bergetar, aku langsung membuka nya.
'Masih bertahan?'
"Siapa yang?"
"Gaada nama"
Ari merebut ponsel ku dan melihat siapa pengirimnya. Ari mengambil hp miliknya dan menelfon seseorang.
"Kamu telfon siapa?" tanya ku pada ari yang telah selesai menelfon
"Telfon arka, dia temen kuliah ku dulu, dia kerja di IT. Aku minta dia buat lacak nomer ini dan kalau bisa tempat tinggalnya"
"Sayang, emang kita punya musuh?" tanyaku
"Musuh gaada, tapi--
Orang yang gasuka sama hubungan kita ada" balas ari
Sontak aku menatapnya.
"Atha"
"Yori"Jawab kita bersamaan.
•••
B E R S A M B U N G✨
Vote dan Komen pliss🙏🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/209345574-288-k948006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]Family Selebgram [END]
Teen FictionLanjutan cerita Selebgram nih. Langsung aja ya