"ARI"
"Eh"
Akhirnya, ia pun sadar dari lamunan nya.
"Sayang, uda lama disini?" tanya nya
"Uda dari 5 menit yang lalu" balas ku kesal lalu memilih untuk duduk di sofa ruangan nya. Ia pun mengikuti ku dan meraih tangan ku untuk ia genggam
"Sayang, kamu kesel ya?"
Dasar si bambankkk ga peka banget sama si istri
"Siapa yang ga kesel kalau yang dipanggilin ga nyaut² malah asik ngelamun mulu--hufft
Aku menghela nafas ku lalu melanjutkan perkataan ku
"Kamu ngelamunin apa sih?" tanya ku lalu menatap kedua mata Ari
"Lagi kesel aja, kamu tau siapa yang barusan aku temui?"
Aku pun hanya menggelengkan kepala
"Atha"
Aku pun tersentak dengan ucapan Ari
"Atha?" tanya ku seraya menatap kedua mata nya mencoba mencari kebenaran
"Iya. Atha mantan kamu"
"Dia bilang aja?"
"Dia bilang kalau dia masih sayang sama kamu. Dia nyesel uda ninggalin kamu waktu itu"
"Kamu kerja sama sama perusahaan dia?"
Ari hanya menganggukkan kepala nya
"Aku tadi juga ketemu sama dia waktu dia keluar lift"
"Dia bilang apa?"
"Sama kayak ke kamu"
"Kenapa sih mereka harus balik ke kehidupan kita sekarang" desis nya
'Mereka?'
"Mereka siapa maksut kamu?" tanya ku penasaran
•••
Ari PoV
'Mampus lo ri'
"Ari. Mereka siapa?"
Mau tak mau pun aku harus menceritakan semua nya.
"Sayang, kamu masih inget Bella kan?"
"Mantan kamu?"
"Iya"
"Terus kenapa?"
Aku bingung harus menjelaskan seperti apa kepada Aisyah. Tapi aku tetap harus menjelaskan sebenarnya.
"Jadi gini --
flashback on
Saat ini aku dan sekretaris ku, Rara, sedang berada di salah satu resto untuk meeting bersama klien. Kita memilih resto untuk sekaligus makan siang bersama.
"Terimakasih Pak Ari atas kerja sama nya"
"Sama-sama Pak Jaka. Saya senang bekerja sama dengan anda"
Kami pun berjabat tangan dan Pak Jaka meninggalkan tempat ini.
"Pak Ari, saya izin keluar sebentar ya. Saya mau ke butik sama tunangan saya"
Ya, Rara memang akan menikah belakangan ini.
"Yasudah. Besok kembali kerja kan?"
"Iya pak"
Lalu ia pamit dari hadapan ku. Saat hendak menuju parkir mobil, aku tak sengaja menabrak seseorang
"Aduhh"
"Eh, mbak maaf saya ngga sengaja"
Kami pun saling tatap
"Lohh, Ari?"
"Bella kan. Eh sorry gue gasengaja, kita duduk dulu di situ yuk"
Di depan kafe ini terdapat bangku yang disediakan di luar. Kita pun bercerita sedikit kehidupan masing²
"Lama banget ngga ketemu sama lo. Uda jadi CEO aja lo"
"Lebay lo"
"Uda nikah?" Tanya Bella
Aneh bgt pertanyaan nya
"Uda. Punya anak satu juga" balas ku
"Yahh,, gue kira masih single"
"Emang lo belum ada calon?" tanya ku ragu
"Semenjak putus sama lo, gue ngga tertarik sama siapapun di Belanda, kayak nya gue masih cinta sama lo"
Aku pun terkejut mendengar penuturan dari nya. Entah itu sadar atau tidak ia mengatakan hal seperti itu.
"Eh sorry, gue ngga maksut gitu ri"
"Gapapa. Eh gue pulang dulu ya bay"
flashback off
"Jadi, Bella masih sayang sama kamu?" tanya Aisyah
"Dan Atha juga masih sayang sama kamu" balas ku
"Kita harus bisa ri jaga komitmen ini. Jangan sampai gara² mereka kita hancur nanti nya. Aku gamau. Aku takut banget ri"
Dapat ku lihat wajahnya menggambarkan rasa takut. Aku pun segera menarik nya kepelukan ku dan mencoba menenangkan nya.
•••Bersambung . . .
Jangan lupa vote dan komen ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]Family Selebgram [END]
Teen FictionLanjutan cerita Selebgram nih. Langsung aja ya