18

741 48 11
                                        

Saat ini pukul 09.00 ayah dan bunda pun berpamitan untuk pulang dan bermain bersama Ken

"Sayang, jangan rewel ya sama nenek sama kakek" nasihat ku

"Iya bun"

Lalu Ken mencium tangan ku dan aku mencium kening nya

"Hati-hati ya yah,bun. Ais titip Ken juga ya"

"Iya sayang, yauda kita pergi ya"

"Assalamualaikum" pamit mereka

"Waalaikumsalam"

Setelah mereka pergi, aku pun beranjak ke kamar untuk berganti pakaian.

Setelah mereka pergi, aku pun beranjak ke kamar untuk berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Simple kan?

"Bi" panggil ku kepada bi inah yang sedang membereskan dapur

"Iya non?"

"Aku ke butik ya, nanti kalau ada yang nyari bilang aja aku ngga di rumah dan jangan bilang aku ke butik kalau bibi gakenal orang nya. Apalagi orang yang pernah dateng waktu itu" jelas ku

"Siap non"

"Yauda aku berangkat ya bi"

Aku pun keluar rumah dan memanggil mang ujang. Mang ujang itu selain menjadi satpam rumahku, ia juga bekerja sebagai supir pribadi ku.

"Mang, ke butik ya"

"Siap non"

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit akhir nya aku pun sampai di butik.

"Mang ujang pulang aja, nanti aku pulang nya bareng Ari kok"

"Baik non"

Lalu aku turun dan memasuki butik milik ku yang sudah setahun belakangan jarang ku datangi

Lalu aku turun dan memasuki butik milik ku yang sudah setahun belakangan jarang ku datangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh mbak Aisyah, tumben kesini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh mbak Aisyah, tumben kesini?"

"Hai ca. Iya nih kangen, uda lama ga kesini. Gimana lancar kan?"

Ca? Ya, dia Caca. Tangan kanan ku untuk menjadi manger di sini.

"Alhamdulillah mbak semua nya lancar. Bahkan tiap hari nya pembeli meningkat. Mungkin karna design nya yang simple dan warna yang terlihat natural jadi banyak yang suka"

"Yauda, saya ke ruangan dulu ya"

Pamit ku lalu berjalan ke ruangan ku. Mungkin hari ini aku ingin membuat design terbaru kembali

 Mungkin hari ini aku ingin membuat design terbaru kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama banget uda ngga kesini. Masih rapi banget. Pasti caca yang bersihin"

Lalu aku membuka sebuah buku khusus untuk menggambar dan memulai mendesign. Tak lama ponsel ku berbunyi. Tertera nama Ari disana

"Iya ri? Kenapa?"

'Kamu dimana?'

"Aku di butik kok" balasku dengan tangan masih setia menggambar

'Nanti aku kesana ya'

"Iya sayang. Ini baru jam 10 lho, kamu uda ingetin lagi"

'Hmm.. Gatau, aku kangen gitu sama kamu'

"Dasar gembel kamu"

'Heh, suami sendiri dibilang gembel. Dosa tau'

"Iya iya. Kamu ngga meeting?"

'Iya masih nan--

Belum selesai berucap, ku dengar pintu terbuka dan seseorang berbicara pada Ari

'Maaf pak, meeting nya 5 menit lagi'

'Iya bentar lagi saya kesana'

'Baik pak saya permisi'

Dan ku dengar pintu itu kembali tertutup

'Sayang, aku --

"Iya, sana meeting dulu"

'Padahal masih pengen denger suara kamu'

"Uda ah, keburu telat ntar, bay, love u"

'Love u too'

Pip

Kemudian aku melanjutkan gambaran yang sempat tertunda tadi karna terpecah fokus ku. Dan kembali lagi, ponsel ku bergetar. Tanpa melihat nama yang tertera langsung saja aku angkat,

"Halo? Kenapa lagi sih ri? Kamu ada meeting lo, ngapain sih telfon lagi? Ntar telat" cerocos ku dengan tangan yang masih sibuk

'Ari?'

Deg

Suara ini?

Tangan ku terhenti. Ku lihat nama yang tertera, dan memang bukan lah Ari.

Tamat lah sudah,

•••

Bersambung ...

Jangan lupa vote dan komen😉

[4]Family Selebgram [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang