(WARN!!! Bahasa semi baku, terdapat hal-hal kekerasan sehubung pembunuhan, mengandung unsur darah, benda tajam, dsb.)
10.22 AM
Kesunyian melanda sekolah intel itu. Tak ada kegiatan sekolah, sekalipun ada kegiatan, tidak banyak pula yang dapat dilakukan. Kegiatannya hanya sekedar membersihkan gedung yang terbakar dan menguburkan korban yang tidak tertolong.
Frenand dan Angga ada di depan kantin, sudah biasa mereka dipanggil lalu dikenai hukuman sepanjang jam pelajaran. Pasti berakhir dengan pergi ke kantin atau tertangkap lagi di depan kantin.
"Kalian berniat menyusup ke kelas lain? Kalian ya, pelakunya?"
Sir Andrew lah yang mengetahui posisi mereka, saat berlari tadi, tak mudah melewati Asrama A yang sedang digeledah oleh Sir Andrew. Bagaimanapun juga, seragam yang mereka gunakan sangat mencolok baik itu di malam hari atau di siang hari.
"Tidak, Sir, kami tadi melihat Sir Lawyer bersa..." Belum selesai Angga berbicara, seseorang merangkulnya.
"Maaf mencela, Andrew. Urusan mereka denganku, terima kasih sudah menangkap mereka." Sir Lawyer menarik keduanya.
Sir Andrew hanya diam setelahnya, toh, Sir Lawyer lebih senior, pasti lebih paham cara membuat jera anak-anak seperti Angga dan Frenand. Yang bahkan ia yang galak sudah lelah memarahi mereka.
Angga menarik tangan Frenand yang berdiri disampingnya, jelas terlihat bahwa ia panik. "Kalian sudah melihat apa yang terjadi barusan, kan? Ada keinginankah untuk keluar dari sekolah ini?"
Sir Lawyer berdiri di hadapan keduanya, Angga menunduk dalam-dalam, Frenand tidak menjawab, hanya menatap lurus Sir Lawyer. Tampaknya baik Angga maupun Frenand ingin menjawab, lidah mereka saja yang tidak bersahabat.
"Kalian tahu apa hukuman mendasar bagi siswa yang melanggar aturan seperti kalian?"
Frenand menatap Sir Lawyer penuh tanya, ia siswa baru, tapi ia pada dasarnya sudah mengetahui peraturan sekolah itu. Angga pun paham, sudah lama ia melihat pelaku-pelaku pelanggaran seperti mereka yang ... dihukum.
Mungkin tidak berlaku bagi Maverick yang memang bandel. Tapi tak sedikit dari 'mereka' yang pergi meninggalkan sekolah dalam artian juga meninggalkan dunia. Mereka paham konsekuensi itu. Hukuman bagi mereka yang mengancam keamanan sekolah.
"Tampaknya ... kalian sudah tahu ... kalian sudah kehilangan satu teman kalian. Oh? Satu? Yang sangat cerdas itu bukan?" Angga mendongak terkejut.
"Oh, maaf, dia pasti enggan mengatakannya langsung pada kalian. Zue sudah tidak lagi bersekolah di sini, dia diringkus oleh polisi atas pembunuhan seorang siswa saat kebakaran kemarin." Angga memprotes dengan cepat.
"Tidak! Zue tidak akan pernah sejahat itu!" Lawyer tertawa penuh kemenangan mendengar kemarahan Angga.
"Terus saja bela dia! Tidak ada gunanya kau membela bedebah itu!!!"
"Dia membunuh, karena ia ingin melindungi sahabatnya, siapa yang tahu? Ia salah memilih korban..."
Dan dari sisi lain, seseorang membatin, 'Cih, bodohnya kalian ini. Masih ada rencana lainnya yang kalian tidak tahu. Jangan bangga dulu, wahai para bedebah.'
3 hari setelahnya...
07.20 AM
"Maverick sudah bisa dipindahkan ke rumah sakit sekolah kalian, ia hanya perlu istirahat lebih untuk memulihkan keadaan paru-parunya."
Maverick dibawa ke Rumah Sakit sekolah dengan ambulan dari rumah sakit itu. Bersama dengan Haven, keduanya duduk di bagian belakang ambulan. Ambulan melesat setelah keduanya dipastikan aman di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Called Ending [ ENDED ]
Mystery / ThrillerKarena tidak semua orang bisa mempercayaimu dan tidak semua orang bisa dipercaya. - Start, 29 Juni 2020. - End, 30 Agustus 2020. - Rombak I, 12 Juli 2021. - Rombak II, 12 Juli 2022.