Break up...

81 4 1
                                    

*Niall Pov

Saat aku sedang asik mengobrol dengan Barbara aku melihat Harry menggendong Chloe dengan keadaan pingsan. what's wrong with her.

"Haz Chloe kenapa?." tanyaku.

"Cihh kau masih peduli dengan Chloe? lebih baik kau urusi saja pacar barumu itu." jawab Harry acuh.

"Hey biarkan aku saja yang mengurus Chloe. Barb sorry ya kita ngobrolnya sampai sini dulu." ucapku pada Barbara.

"Okay..byee." jawab Barbara.

Akhirnya aku mengambil alih Chloe dari gendongan Harry.

"Ternyata kau masih peduli ya.." ucap Harry sarkas.

"Stop ini bukan waktunya untuk kita ribut." ucapku sambil berjalan melewati Harry.

Aku letakkan dia perlahan-lahan di kasurku. dan saat ku pegang keningnya ternyata panasnya sangat tinggi. aku memutuskan untuk mengompresnya.

Beberapa saat kemudian...

"Niall.." lirih chloe.

"Hey love.." jawabku sambil mengelus kepalanya.

"Untuk apa kau disini, bukannya kau bersama Barbara?." tanyanya.

"Heyy kamu ngomong apa sih.." sahutku.

"Memangnya kamu kira aku enggak lihat saat kalian berciuman di taman hah?." tanyanya dengan sedikit emosi.

"Heyy kamu salah paham sayang.." jawabku.

"Ah sudahlah sekarang kamu pergi aku ingin sendiri.." lirihnya.

"Yasudah maafkan aku ya.." ucapku lalu pergi.

Saat di ruang tengah aku melihat Harry sedang menonton televisi. dan ternyata itu tentang berita saat aku kissing dengan Barbara.

"Heyy kau lihat itu... kau telah mengecewakan perempuan seperti Chloe..." ucap Harry.

"Heyy ini semua hanya salah paham Haz." jawabku.

"Ahh sudahlah.." jawab Harry acuh dan pergi meninggalkanku.

*Chloe Pov

Jujur aku tidak bisa membenci Niall, tapi aku sudah terlanjur sakit melihat dia bersama Barbara. apalagi Barbara itu mantan Niall mungkin saja dia masih mempunyai perasaan untuk Barbara.

Tokk...tokkk...tokkk

"Silahkan masuk.." sahutku.

"Hey feel better?." tanya Harry sambil menghampiriku.

"Haha yeah..." jawabku.

"Ngomong-ngomong kau kenapa dengan Niall? tadi pada saat aku sedang menonton televisi aku mendengar ada keributan kecil antara kau dan Niall." tanya Harry.

"Haha bukan apa-apa kok Haz trust me..." ucapku sambil menunjukan fake smile.

"Hey aku tak pernah mengajarkan berbohong ya..." jawab Harry.

"Oke aku kalah.. aku capek Haz dengan Niall aku ingin kita break up..." jawabku lirih.

"Hey ga ada salahnya kan kita kasih kesempatan untuk orang lain?." jawab Harry.

"Tapi aku capek Haz sama semua ini..." jawabku.

"Hmm yasudah kalau itu memang yang terbaik ya mau apalagi.. apa aku perlu panggilin Niall agar kalian bisa berbicara.." jawab Harry.

"Hmm yasudah.." jawabku.

Tak lama kemudian Niall datang...

"Hey kenapa kamu manggil aku?." tanya Niall.

"Hmm aku punya permintaan.. aku udah capek sama semua ini Ni..." ucapku lirih.

"Maksud kamu apa?." tanya Niall.

"Aku pingin kita putus..." Jawabku.

Hey author balik lagi nehh... please ya yang baca paling enggak tinggalin jejak kalian dengan VOTE bagus lagi kalau VOMMENTS.. :D
Byee see ya in the next chapter ilysm:*

-khansa-

My BestFriend and My BoyFriend (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang