[13] Meminta Maaf

1K 211 89
                                    

Notes:
Jangan lupa streaming Apple, yuhu!🍎

Happy 1k votes juga! Sorry kemarin ga apdet2, sekolah onlen udah mulai lagi. Jadi agak sibuk tugas🙏🏻

 Jadi agak sibuk tugas🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampe sini aja, Kak."

"Lah, rumahnya di sini?" tanya Vino ketika Rina malah memintanya berhenti di tengah jalan. "Yang mana rumah lo? Di sekitaran sini gak ada rumah. Rumah lo gaib?"

Rina terkekeh mendengar pertanyaan aneh dari Vino. "Di depan gang rumahku, sekarang gak boleh masuk orang sembarangan, Kak. Tamu yang dari luar harus izin, harus kasih tau nama kepala keluarga yang rumahnya mau didatengin."

"Kan gua cuma anterin doang, gak boleh?"

Rina menggeleng, "Nanti kakak malah dikira maling. Bisa dikeroyok sama tetangga-tetangga nanti, waktu itu pernah ada yang kena."

Vino mengangguk. Diam-diam, Rina menghela napas lega karena berhasil membohongi Vino. Ternyata, lelaki itu sangat mudah dibohongi.

"Aku masuk dulu, ya, Kak?" pamit Rina, kemudian melambaikan tangan sembari berkata, "Dadah!"

Vino tersenyum tipis tanpa membalas lambaian tangan Rina. Dia melihat gadis itu berjalan dengan sedikit cepat. Karena penasaran, Vino akhirnya diam-diam mengikuti Rina.

Saat memasuki gang, tidak ada orang-orang seperti satpam yang berjaga. Dia bisa masuk dengan mudah, tanpa perlu menunjukan KTP dan data diri lain.

Seketika, Vino langsung menghentikan langkah ketika Rina berhenti di sebuah rumah. Gadis itu mengetuk pintu pagar, kemudian beberapa pelayan keluar dan langsung menyambutnya.

Mulut Vino menganga, dia ... gak salah liat, kan?

Kalau dibandingkan dengan rumahnya ... dia akui rumah Rina jauh lebih besar dan mewah. Sembari menjalankan motor dan kembali ke rumahnya, Vino memikirkan sesuatu.

Dia tau, Rina bekerja di kafe untuk membayar ganti rugi seragamnya, padahal sewaktu itu Vino hanya bercanda. Rina juga bersikap seperti orang yang kekurangan, jika dilihat dari penampilannya.

Tapi kenapa? Kenapa Rina bersikap seperti itu ... padahal semuanya berbanding terbalik dengan apa yang dia punya?

Sepertinya, Vino harus mencari tau lebih tentang gadis bernama asli Yerina itu.

"Hujan," gumam Vino pelan. Dia merasakan tetesan demi tetesan jatuh, dan mulai membasahi jalan raya.

Vino menjalankan motornya sedikit cepat, agar segera sampai di rumah.

***

Jeka dan Una masih dalam perjalanan pulang, kini mereka berdua duduk bersebelahan di busway.

Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang