[30] Kebahagiaan Kita

1.4K 198 149
                                    

Notes:
Last chapter, ramein yaaa!

Tidak ada bonus chapter, sebagai gantinya nanti langsung mampir ke FF baru ><
2000+ words, karena gak ada bonchap jadi sengaja aku panjangin :")

Tidak ada bonus chapter, sebagai gantinya nanti langsung mampir ke FF baru ><2000+ words, karena gak ada bonchap jadi sengaja aku panjangin :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 years later ....

"Naaaa, bangun!"

Entah udah berapa kali Jeka berteriak, namun gadis berambut sebahu yang berstatus sebagai kekasihnya itu gak kunjung membuka mata. Bilangnya lima menit lagi, tapi lima belas menit kemudian Jeka samperin ke kamarnya Una masih merem.

"Nantiiii," balas Una memelas, sembari menarik selimut untuk menutupi wajah. "Lima menit lagi."

Jeka menghela napas, kemudian kembali menarik selimut Una. Una menahannya, jadi sekarang mereka tarik-tarikan.

Sudah lima tahun mereka menjalin hubungan, Jeka sudah hafal setiap kebiasaan Una. Dulu saat pertama kali tinggal di sini, Jeka mengancam akan meninggalkan Una kalau dia tidak bangun. Karena terlalu sering memakai ancaman itu, Una jadi tahu kalau Jeka hanya mengerjainya, jadi ancaman itu sudah tidak berguna lagi.

"Aaaa Jekaaa!" teriak Una ketika Jeka menggelitiki perutnya, dia merasa kegelian. Una memukul tangan Jeka, namun laki-laki itu malah semakin menggelitikinya.

Cklek! Vino yang sedari tadi sudah menunggu di ruang tamu, memutuskan untuk menyusul ke kamar Una---karena lama menunggu. Eh pas masuk ... malah liat kedua bocah itu lagi pacaran.

"Udahan dulu pacarannya," ucap Vino tiba-tiba, membuat Jeka menghentikan aksinya. Napas Una terengah-engah, karena terlalu banyak tertawa. "Joni ngabarin gua, katanya pesawat Jinan bentar lagi sampe. Buruan kita ke bandara jemput Jinan."

"Bang Jinan, I'm coming!" Karena terlalu bahagia mendengar kabar sang abang kembali ke Jakarta, Una bangkit dan mengubah posisi menjadi duduk. Tetapi secara tidak sengaja ... wajahnya bertabrakan dengan Jeka sehingga bibir mereka bersentuhan.

"AW, MATAKU TERNODAI!" teriak Vino dengan lebay, kemudian langsung menutup pintu kamar Una. Beberapa detik kemudian, dia kembali membukanya sembari berkata, "Sepuluh menit lagi gak turun gua tinggal."

Una buru-buru mendorong Jeka, kemudian memukulnya dengan bantal guling. Dia yang tengah malu, langsung berlari menuju kamar mandi tanpa menghiraukan ekspresi Jeka.

Jeka sendiri malah senang, dia tidak berhenti tersenyum. "Buruan, ya. Aku tunggu di bawah," katanya sebelum pergi keluar dari kamar Una.

***

"Abangggg!"

"Unaaa!"

Sepasang kakak beradik itu berpelukan, sama-sama melepas rindu satu sama lain. Setelah lima tahun gak ketemu, Bang Jinan jauh lebih ganteng menurut Una. Badannya juga makin bagus, Una seneng abangnya balik dengan kondisi sehat.

Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang