[19] Punya Pacar?

1.1K 191 47
                                    

"Nanti gua nyusul ke kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti gua nyusul ke kantin."

"Sip," sahut Jinan sembari mengacungkan jempol. "Mau dipesenin sesuatu dulu gak? Jadi pas nanti lo dateng tinggal makan."

"Hm, boleh. Bakso aja ya, nanti gua ganti uang lo, Jin."

"Siap, santai aja."

Laki-laki itu menganggukan kepalanya sekali, kemudian pergi dari hadapan teman-temannya. Sesekali dia melirik jam yang ada di pergelangan tangan kanannya, dia yakin pasti ada sesuatu yang akan terjadi.

Agus mempercepat langkah agar segera sampai di tempat tujuannya; ruang yang ada di sebelah gudang sekolah.

Jika kalian menebak kalau Agus adalah orang yang menguping pembicaraan Lala, Fani, dan Jenni di toilet kemarin, maka jawaban kalian seratus persen benar.

Ruangan itu kedap suara, namun Agus masih bisa mendengar suara teriakan Jenni yang marah dan rintihan yang keluar dari mulut Rina. Agus segera berlari pergi untuk mencari salah satu office boy yang memegang kunci ruangan di sekolah. Tanpa sengaja, dia bertemu dengan Vino yang baru saja keluar dari toilet laki-laki.

"Gus! Mau ke mana?" tanya Vino sedikit berteriak. Agus menghampiri temannya itu, kemudian langsung menarik tangannya tanpa menjawab pertanyaan Vino.

"Pak Omar!" teriak Agus, memanggil satu-satunya office boy yang dia kenal.

"Apa, Bro?" balas Pak Omar yang sedang menyapu halaman sekolah. Dia sudah tua dan sulit menghapal nama siswa siswi, maka Pak Omar memanggil anak laki-laki dengan panggilan Bro, sementara anak perempuan dipanggil Sis.

"Bapak punya kunci ruangan sebelah gudang?"

"Buset, ngapain masuk sono, Gus?" Vino bingung. "Lo mau uji nyali apa gimana?"

"Saya punya cadangannya sih," jawab Pak Omar. "Tadi kunci yang asli dipinjem sama anak cewek, cuma saya gak tahu namanya siapa."

Pasti Jenni, batin Agus. "Yaudah, Pak. Saya pinjem dulu, ya?"

"Jangan sampe hilang, Bro. Kalo hilang gaji saya dipotong nanti."

"Santai, Pak. Nanti saya hasut temen saya buat bujuk bapaknya." Buat yang lupa, papanya Joni adalah kepala sekolah di sini.

Agus mengucapkan terima kasih, kemudian menarik tangan Vino pergi menuju ruangan yang ada di sebelah gudang. Dalam perjalanan, mereka gak sengaja papasan sama Jenni.

"Jenni." Vino memanggil kekasihnya itu.

Jenni terkejut melihat sosok Vino dan Agus. Tangannya yang memegang kunci, langsung disembunyikan ke belakang tubuh. Dia sebisa mungkin menahan kegugupannya, "Kenapa, Kak?"

"Habis dari mana?" tanya Vino basa-basi.

"Hm, a-anu, d-dari ruang guru, Kak," jawab Jenni dengan gugup.

Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang