[26] Vino Cemburu

1K 201 137
                                    

Notes:
Ekspektasi: wah, vino bilang dia suka sama rina, pasti pada seneng nih.
Realita: pada ngemampusin vino :v

Realita: pada ngemampusin vino :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abang, kita mau ke mana?"

"Mau ke makam papa," jawab Bang Jinan sembari merangkul bahu sang adik. "Kamu gak mau kabarin papa kalau udah sembuh?"

Una mengangguk antusias, dia langsung naik ke motor sang abang dengan semangat. Una sudah menjalani pemulihan sejak beberapa minggu yang lalu, dan besok dia akan kembali masuk sekolah.

Tetapi sejak hari itu, Una sama sekali tidak pernah bertemu dengan sahabatnya, Jeka. Gadis berambut sebahu itu berulang kali bertanya kepada Jinan, namun Jinan menjawab kalau dia juga gak tau.

Una sedih, dia kangen banget sama Jeka. Dia pernah mikir, apa Jeka masih marah sama dia sampe-sampe gak mau ketemu atau sekedar menjenguk?

Memakan waktu sekitar setengah jam, sampai akhirnya kakak beradik itu tiba di area pemakaman sang papa. Jinan mengajak Una untuk membeli bunga di toko yang ada di seberang jalan.

Una menaburkan bunga di makam sang papa, kemudian mengajak papanya ngobrol. Jinan berdiri di belakang sang adik sambil mendengarkan, sesekali dia tersenyum tipis.

"Udahan?" tanya Jinan, yang dibalas dengan anggukan kepala oleh sang adik. "Sekarang, kamu ngobrol dulu sama orang yang dimakamin di sebelah makam papa."

Una mengerutkan kening. Ketika dia kembali berbalik badan, dia terkejut melihat nama orang yang terpampang jelas di batu nisan tersebut.

Orang yang selama ini Una benci, orang yang selama ini Una anggap gak pernah sayang dan peduli sama dia.

Sang mama.

"M-mama?" Suara Una tercekat, matanya mulai berkaca-kaca.

Jinan mengangguk pelan. "Ya, mama adalah orang yang donorin jantungnya buat kamu."

Jinan mendekat dan memeluk tubuh sang adik, kemudian membisikan sesuatu, "Mama meninggal gara-gara kecelakaan pesawat, pas mau pulang ke sini buat nengokin kamu. Pas denger kabar itu ... abang buru-buru pastiin bener apa nggak, ternyata itu bener. Abang langsung ambil keputusan buat donorin jantung mama buat kamu, karena abang gak mau kehilangan dua orang sekaligus, Na ...."

Tangis Una langsung pecah saat itu juga. Walaupun terkadang mama membuatnya kesal dan marah, tapi Una sangat menyayangi sang mama. Una langsung memeluk batu nisan sang mama sembari menangis kencang.

"Ma, maafin Una, hiks ...."

Jinan mengalihkan pandangan, dia paling gak bisa tahan kalau liat adiknya nangis.




"Abang bener-bener gak tau Jeka ada di mana?" tanya Una.

Sepulang dari area pemakaman, Jinan mengajak Una pergi ke salah satu pusat perbelanjaan untuk makan siang, sekalian menghibur sang adik agar tidak sedih lagi.

Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang