Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]

[25] Jeka Di Mana?

Notes:
Tarik napas ... buang ><

Laki-laki itu mengetuk pintu, setelah mendapat sahutan dari dalam dia langsung membukanya.

"Dokter, saya sudah mendapat seseorang yang bisa mendonorkan jantungnya untuk adik saya," kata Jinan dengan mantap.

"Apa kamu serius?"

"Ya, saya serius."

"Di mana orangnya?"

"Baru saja tiba di sini, Dok," jawab Jinan dengan mata berkaca-kaca. Laki-laki itu sebisa mungkin menahan air matanya.

Sang dokter mengangguk, "Baiklah, kita jalankan operasi secepatnya."

***

"Kakak mau pergi hari ini?"

"Ya." Daniel mendekat dan mengelus rambut sang adik dengan lembut. "Kamu baik-baik, ya? Nanti kalau kakak pulang, kamu harus udah sembuh, oke?"

Rina mengangguk, kemudian memeluk sang kakak. "Jangan lupa balik, Kak. Kalau kakak lupa jalan pulang langsung telpon aku, ya," ucapnya dengan polos, membuat Daniel terkekeh pelan.

"Ya," balas Daniel. Laki-laki itu sempat mengecup pucuk kepala Rina, sebelum akhirnya melepas pelukan mereka.

Atensi Daniel beralih ke arah laki-laki yang sejak tadi memperhatikan interaksi mereka. "Vino, titip adik saya, ya?"

Vino mengangguk sembari tersenyum, "Ya. Saya akan menjaganya dengan sepenuh hati."

Daniel menepuk-nepuk pundak Vino, kemudian pergi. Projek untuk mendirikan cabang kantor baru di Paris sudah tidak bisa ditunda lagi, maka Daniel memutuskan untuk pergi hari ini.

Lagipula, dia juga sudah mendapatkan orang yang bisa dipercaya untuk menjaga sang adik, bukan?

"Sekarang waktunya lo terapi," kata Vino sembari menatap perempuan yang masih memakai piyama bergambar kartun binatang lucu. "Ayo, gua anter."

Vino mengulurkan tangan. Dia tersenyum kala Rina membalasnya, Vino semakin mengeratkan genggaman mereka.

Kayaknya gua bener-bener jatuh cinta sama lo, Rin.

Ruang untuk melakukan terapi tak jauh dari kamar rawat Rina. Keheningan sempat terjadi sebentar, sebelum akhirnya Rina memulai percakapan, "Kak, makasih ya buat hadiahnya."

"Ya, sama-sama," balas Vino. "Lo suka?"

Rina mengangguk, "Bunganya wangi. Aku suruh mama bawa pulang buat ditaruh di dalam vas bunga."