"Ayo, jogging keliling lapangan sebanyak sepuluh kali," perintah Pak Heri, si guru olahraga. "Jogging saja, tidak perlu berlari. Nanti tenaga kalian terkuras banyak dan lebih mudah lelah."
Una mengajak Rina dan Bianca berlari belakangan.
"Una," panggil Bianca, sedikit memperlambat kecepatan larinya. "Kamu kenal sama Kak Hobi, kan? Dia ... temannya Kak Jinan?"
Una mengangguk, sementara Rina hanya mendengarkan karena gak tau harus balas apa. "Memangnya kenapa, Bi?"
"Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba dia nembak aku," balas Bianca dengan raut wajah bingung. "Kamu tau kan kalau aku suka sama Kak Hobi, tapi selama ini aku taunya kalau dia gak kenal sama aku. Jadi menurut kamu, aku harus gimana?"
"Kalau memang kamu yakin, ya terima aja," saran Una. "Kak Hobi gak brengsek kayak Kak Vino kok, dia baik, ramah lagi. Kadang-kadang suka traktir aku makan."
Mendengar nama Vino, Rina jadi sedikit takut. Kira-kira kalau mereka ketemu lagi ... apa yang bakal Vino lakukan? Apa jangan-jangan dia mau celakain Rina? Gak, Rina harus berpikir positif.
Setelah melewati beberapa putaran, banyak murid yang mulai bosan dan memilih berlari dengan cepat, seperti sedang lomba lari. Una yang sudah bosan dan ingin cepat-cepat duduk, ikut mengajak Rina dan Bianca untuk lari lebih cepat.
Namun tiba-tiba ....
"Akh!" Una terjatuh, dia langsung memegang dadanya yang terasa sakit. "Akh ... sakit ...."
"Na!" Bianca dan Rina langsung berjongkok, mengecek kondisi Una. Murid-murid lain serta Pak Heri langsung mendekati Una.
"Si Culun punya penyakit gak?" tanya salah seorang murid perempuan, dia yang kemarin membicarakan Rina.
"Kalau ada bahaya, siapa tau nular ke Una," sahut yang lain, membuat Rina merasa sedih.
Ya, Rina hanya merasa sedih. Dia tidak sakit hati, sudah biasa celaan itu dilontarkan kepadanya. Istilahnya, Rina sudah kebal.
"DIEM DAH!" teriak Bianca, dia merasa marah karena pada mengejek Rina. "Bisa-bisanya ngatain orang pas situasi gini, punya otak gak lu semua? Dasar otak udang," lanjutnya, yang lain merasa takut karena membuat Bianca marah.
Bianca kalau marah sebelas dua belas galaknya sama Vino.
Pak Heri langsung menenangkan murid-muridnya. Beliau menyuruh yang lain untuk pergi melanjutkan olahraga. "Aluna punya penyakit tidak? Seperti asma?"
"Una gak pernah cerita, Pak," jawab Bianca, kini dia memeluk Una yang terbaring di pangkuannya.
"Sesak ...," lirih Una.
Bianca mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, tak sengaja menangkap Jeka and friends yang lewat. Biasa, mereka memang suka bolos kalau lagi jam pelajaran. Tapi yang bolos cuma Jeka, Vino, Jimmy, sama Agus. Jinan gak ikutan soalnya dia ketua osis, Joni bisa-bisa dilaporin ke bapaknya selaku kepala sekolah. Sementara Hobi yang tadi pagi nembak Bianca merupakan murid berprestasi, sekalinya bolos reputasinya bakal hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]
AcakAda hal tersembunyi dari Una dan Rina ... yang tidak diketahui oleh Jeka dan Vino. ©® jinchaa7 Start: 28-06-2020 End: 08-08-2020