[08] Merasa Bersalah?

1K 206 103
                                    

"Dateng ya, Bi, Rin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dateng ya, Bi, Rin?"

"Apaan nih?" tanya Bianca sembari membuka selembar undangan yang diberikan Una barusan. "Oh ya, aku baru inget kamu sebentar lagi ulang tahun. Mau dibeliin kado apa, Na?"

"Kalian dateng aja aku udah seneng, kok," balas Una dengan senyum manisnya.

"Nanti aku usahain dateng, ya," kata Rina sembari menepuk bahu kanan Una.

Hanya pesta ulang tahun yang sederhana, Una hanya mengundang beberapa teman dekatnya saja. Tidak dirayakan di restoran mewah, tahun ini Una memilih untuk merayakan ulang tahunnya di rumah. Simple dan menghemat biaya.

"Kamu undang satu kelas, Na?"

"Nggak, Bi." Una menggeleng. "Aku cuma dekat sama kalian berdua. Bang Jinan bilang nanti temen-temennya juga dateng. Lagian kalau misalnya aku undang satu kelas ... takutnya rumahku jadi kapal pecah, hehe ...."

Kak Jinan dan teman-temannya? Berarti ... ada Kak Vino dong? tanya Rina dalam hati.

"Aku pasti dateng, Na," kata Bianca.

Mereka menyudahi obrolan karena bel masuk sudah berbunyi, kemudian kembali ke tempat duduk masing-masing. Beruntungnya, hari ini suasana kelas hening, tidak berisik. Lala, Fani, dan Jenni tidak ada di kelas, entah benar-benar tidak masuk sekolah atau ... membolos.

Rina izin kepada guru untuk pergi ke kamar kecil, kebetulan dia juga sudah selesai mengerjakan tugas.

"Jen, lo mau gak jadi pacar gua?"

Rina menghentikan langkahnya ketika mendengar suara seseorang ... yang lumayan familiar di telinganya. Dia sedikit mengintip dari balik tembok, terkejut ketika melihat Vino dan Jenni, orang yang sering membullynya, sedang membicarakan sesuatu.

"L-lo serius, Kak?" tanya Jenni memastikan, dia nampak gak percaya dengan apa yang keluar dari mulut Vino.

"Serius lah, masa gue bohong," balas Vino lagi. "Kalau gue gak serius, ngapain juga gue nyuruh lo bolos pelajaran biar kita bisa ketemuan di sini?"

"I-iya, Kak. Gue mau."

Rina tersenyum tipis. Menurutnya, pasangan yang baru saja jadian itu sangat cocok. Bukan cocok karena wajahnya yang ganteng dan cantik ... tapi karena sifatnya.

"Pasti mereka bakal saling melengkapi," gumam Rina sembari pergi dari sana. Dia hampir melupakan tujuannya untuk buang air kecil.

"Eh ... kamu?"

Pas masuk, Rina bertemu dengan seorang murid yang waktu itu meminjamkan seragam kepadanya. Rina menyapanya, kemudian sedikit mengajaknya ngobrol.

"Kok di sini? Bolos?"

"Bukan, Kak," jawabnya dengan pelan. "Buku tulisku habis, terus disuruh pak guru beli di kantin. Tapi pas mau pergi, tadi gak sengaja ketemu sama Kak Lala dan temen-temennya. Uangku dipalak lagi sampai habis."

Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang