[18] Tolong Aku

1K 214 79
                                    

Notes:
Gitu dong :v jangan tunggu aku suruh ramein baru rame, sedih tau:"(

Notes:Gitu dong :v jangan tunggu aku suruh ramein baru rame, sedih tau:"(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGH, NYEBELIN BANGET SIH TUH ORANG! BIKIN DARAH TINGGI AJA!"

"Jen, sabar." Lala dan Fani berusaha menenangkan sahabat mereka yang nampak emosi sehabis memergoki pacarnya berdekatan dengan perempuan lain. "Jangan teriak-teriak, takut ada yang denger."

"LO BERDUA BAYANGIN KALAU JADI GUA GIMANA?" Jenni malah semakin marah. "GIMANA RASANYA NGELIAT PACAR SENDIRI BARENGAN SAMA CEWEK LAIN? APA LAGI GUA BENCI BANGET SAMA TUH CEWEK."

Tanpa ketiga gadis itu sadari, seseorang yang hendak masuk ke toilet laki-laki menghentikan langkah ketika mendengar teriakan Jenni. Dia memutuskan untuk menguping.

"Tenangin diri lo dulu, Jen," nasihat Lala. Dia menyuruh Jenni untuk menarik napas, kemudian membuangnya secara berulang-ulang.

"Gua gak bisa tenang. Gua harus melakukan sesuatu," kata Jenni sembari menatap kedua temannya. "Dan ... gua membutuhkan bantuan kalian berdua."

Jenni membisikan sesuatu kepada Lala dan Fani, kedua gadis itu mengangguk-anggukan kepala. Orang yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka, melirik mereka bertiga dengan curiga.

"Kapan kita beraksi?"

"Lebih cepat lebih baik," jawab Jenni. "Hm ... besok? Kita ada pelajaran olahraga, kan? Sehabis pelajaran olahraga juga langsung istirahat, kita bisa ngelakuin diem-diem."

"Oke."

Mereka sempat hening sebentar karena Lala dan Fani masuk ke dalam salah satu bilik untuk buang air kecil, sementara Jenni mencuci muka di wastafel. Merasa sudah mendapat informasi cukup, orang yang sedari tadi menguping memutuskan untuk pergi.

"Btw, gua bingung dah sama lo," kata Lala ketika selesai buang air kecil. "Lo marah-marah pas Kak Vino deketan sama Rina, tapi lo sendiri juga selingkuh sama si om-om itu. Jadi sebenernya lo tulus gak sih pacaran sama Kak Vino."

"Kalo sama Kak Vino, gua jelas cinta dia," respon Jenni sembari mengendikan bahu. "Kalau sama si om itu, gua cuma manfaatin dia doang. Tajir kan dia, setiap gua minta apa aja diturutin. Bahkan kemaren dia ngajak gua liburan ke tempat-tempat mahal."

"Tapi lo gak kasihan apa sama Kak Vino?"

"Gak lah," sahut Jenni santai, Fani ikutan nimbrung. "Lagian kalau gua pacaran sama si om itu, kalian bisa dapet keuntungan juga kan? Nanti kalo gua jual-jualin barang yang dia kasih terus jadi kaya, gua bakal putusin dia dan balik lagi sama Kak Vino."

"Gila-gila, salut gua sama lo," puji Fani sembari bertepuk tangan, Lala ikut melakukan hal yang sama.

Sementara Jenni menarik kedua sudut bibirnya ke atas, membentuk senyuman yang bisa dibilang ... sedikit licik.

Secret Story Of Her [Eunkook & Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang