"Nanti nggak usah jemput, aku mau nugas sama temen aku."
"Temen siapa?"
"Ya temen aku lah!"
"Ada cowoknya?"
Aluna membuang napas kasar. Ditatapnya cowok yang 4 bulan lalu dengan seenak jidatnya mengakui dirinya sebagai pacar. Cowok yang ternyata memiliki sifat posesif dan overprotektif.
"Aku tanya ada cowoknya?"
Cowok itu, Biru, balik menatap Aluna. Suaranya memang lembut tapi Aluna tau ada nada menuntut di sana.
"Ada!" jawab Aluna enteng dan terkesan menantang.
"Aku nggak izinin."
"Aku nggak perlu izin dari kamu dan kamu nggak ada hak buat ngelarang aku!"
Aluna udah mau buka pintu di sampingnya tapi Biru lebih dulu mengunci otomatis pintu itu.
"Siapa yang ngizinin kamu keluar?"
"Buka!"
"Jam berapa mau nugasnya nanti?"
"Kamu nggak perlu tau! Sekarang cepetan buka pintunya aku udah mau telat!"
"Biru!!!" teriak Aluna kesal saat Biru tidak juga membuka pintu mobilnya.
"Jam berapa kamu nugasnya? Aku nanya, jawab!"
"Jam empat!" jawab Aluna akhirnya, "cepetan buka pintunya."
Biru langsung buka pintu mobilnya setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan dan Aluna yang udah hampir turun dari mobil kembali dibuat emosi karena Biru lagi-lagi menahannya.
"Apa lagi sih?!"
Biru melepas seatbelt-nya sebelum mencondongkan tubuhnya ke arah Aluna dan menjatuhkan sebuah kecupan di kening gadis itu.
"Aku tunggu di sini nanti jam empat. Jangan bandel," ucap Biru lembut.
***
"Ini beneran nggak jadi nugasnya?" tanya Aluna ke Dena dan Zahra.
"Nggak Lun, soalnya hari ini gue sama Dena mendadak ada rapat UKM, si Dzaudan juga gak bisa dia ada rapat BEM. Gue kabarin lagi ya nanti kapan jadinya," kata Zahra.
"Oh, oke," sahut Aluna.
"Sip, kita cabut duluan ya," pamit Dena dan Zahra.
Aluna juga langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas.
"Nggak jadi nugas?" tanya Celine waktu Aluna nyamperin dia ke kantin fakultas.
"Nggak," jawab Aluna yang udah duduk di depan Celine.
"Biru jemput lo gak hari ini?" tanya Celine lagi.
"Kenapa emang?"
"Kalo nggak gue mau ngajak lo nonton turnamen basket anak Hukum. Hari ini timnya Mirza main. Daripada di kosan mulu."
"Jam berapa?"
"Jam empat. Kania sama Sandra juga nonton kok."
"Ikut deh gue."
"Biru gak jemput lo?"
"Jemput sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU'S GIRLFRIEND
Teen FictionKehidupan Aluna yang awalnya hanya berpusat pada kegiatan kampus minus cinta-cintaan mendadak berubah seratus delapan puluh derajat semenjak Biru dengan lancang menciumnya dan mengakuinya sebagai pacar. ((Chapter banyak karena ada Daily Chat-nya))