Kehidupan Aluna yang awalnya hanya berpusat pada kegiatan kampus minus cinta-cintaan mendadak berubah seratus delapan puluh derajat semenjak Biru dengan lancang menciumnya dan mengakuinya sebagai pacar.
((Chapter banyak karena ada Daily Chat-nya))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biru Putra Gemilang.
***
"Itu cowok masih di luar?"
"Masih. Lagi main catur dia sama Pak Asep."
Aluna sontak mendengus.
"Temuin deh Lun, kasian kali dia udah nungguin lo dari pagi," kata Kania sambil ngeliatin Aluna yang lagi duduk merengut di atas kasur meluk gulingnya itu.
"Gue nggak nyuruh dia nunggu kok."
"Lo nyadar nggak sih ini tuh situasinya kayak lo lagi ngambek nggak mau ketemu sama cowok lo, terus cowok lo rela nungguin cuma buat dapetin maaf dari lo? Sweet banget tau," kata Kania lagi dengan ekspresi super lebay di akhir kalimatnya.
"Sweet dari Hongkong!" sahut Aluna keki.
Tiga chat beruntun masuk ke HP Aluna. Yang jelas dari Biru.
keluar dong aku udah bosen main catur sama Pak Asep kalah mulu
pulang!
kamu keluar dulu
gak
ok. aku bakal nunggu sampe kamu mau keluar
lo gila ya??!!
iya gila karena kamukan?
sinting
Emosi Aluna bener-bener udah nggak bisa dikontrol lagi. Dengan brutalnya dia nonjokin guling yang dia bayangin muka si Biru untuk meluapkan seluruh emosinya.
Demi apapun hidupnya yang damai dan tentram mendadak terusik hanya karena kehadiran cowok gila itu.
"Lun, ada cowok lo tuh," kata Celine yang baru aja masuk ke dalem kamarnya, "udah gue suruh masuk," lanjutnya lagi dengan santai.
Aluna langsung melotot kaget. "Lo suruh masuk?"
"Iya."
"CELINE!!!" teriak Aluna kesel plus gemes juga dengan kepolosan Celine yang nggak ngerti situasi.
"Kenapa sih emang?" tanya Celine dengan tampang bingungnya.
"Gue tuh lagi ngehindarin itu cowok. Sekarang malah lo suruh masuk." Aluna mengacak-acak rambutnya frustrasi.
"Lo nggak bilang, ya gue nggak taulah." Celine membela diri. "Eh, tapi bukannya dia cowok lo ya Lun sekarang?"