BAGIAN SEPULUH

74K 7.2K 735
                                    

"Lun!" Celine ngetuk pintu kamar Aluna. "Lo beneran nggak ikut nonton?"

"Nggak, Cel!" Sahut Aluna dari dalam kamarnya.

"Ya udah. Gue sama Kania cabut, ya. Lo jangan lupa makan siang," pamit Celine.

"Okaaay! Tiati, Cel, Kan!"

Dari pagi tadi Aluna sibuk nonton film di Netflix. Harusnya hari ini dia ikutan nonton final turnamen basket fakultas hukum bareng Celine sama Kania tapi nggak jadi.

Gara-gara Biru.

Cowok itu udah mewanti-wanti Aluna dari semalem untuk jangan pergi. Aluna yang udah males berdebat akhirnya ngalah, tapi sebagai gantinya dia nggak mau jawab satu pun dari puluhan panggilan telpon Biru, chat pun cuma Aluna read doang.

Aluna baru dari dapur buat ambil makan siangnya waktu HP-nya yang ada di atas meja belajar berdering.

Biru lagi.

Aluna mendengus, sebelum nge-reject panggilan itu, tapi di ujung sana Biru nggak nyerah juga. Aluna lagi-lagi mendengus kesel sebelum akhirnya ngangkat panggilan itu.

"Apa!" Aluna nggak berusaha untuk nutupin rasa keselnya ke Biru.

"Aku di depan," kata Biru dengan santainya.

"Aku di depan," kata Biru dengan santainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku nggak mau ketemu sama kamu!"

"Kenapa?" tanya Biru lembut, "masih ngambek gara-gara nggak aku bolehin nonton final basket itu?"

Aluna diem nggak ngejawab. Biru menghela napas.

"Aluna."

Masih diem.

"Aku kepanasan di luar."

"Pulang."

"Aku nggak akan pulang kalo belum ketemu kamu."

"Terserah!" ujar Aluna sebelum memutus sambungan telponnya.

Untuk yang kedua kalinya Biru menghela napas.

"Gimana Mas Biru? Mbak Aluna nya masih ngambek?" tanya Pak Asep yang sedari tadi berdiri di sebelah Biru.

Biru mengangguk, Pak Asep menepuk-nepuk pundak Biru lalu bertanya, "tetep mau nunggu kayak biasa kan, Mas?"

"Iyalah, Pak," Biru nyengir, "pantang saya pulang kalo kesayangan saya masih ngambek."

Pak Asep terkekeh pelan, lalu mengajak Biru untuk ke pos-nya. Bermain catur sembari mengobrol santai.

Aluna ngintip dari balik jendela kamarnya yang mengarah langsung ke halaman depan kosannya. Aluna mendengus waktu ngeliat mobil Biru masih terparkir rapi di sana. Padahal ini udah lebih dari 2 jam sejak dia mutusin sambungan telpon cowok itu.

Kenapa nggak pulang sih! Gerutu Aluna.

Dia udah rapi, niatnya mau pergi ke minimarket buat beli jajanan sama es krim.

BIRU'S GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang