Suatu tempat yang jauh...
Someone People POV.
"Akh, kepalaku sakit sekali, " ucap seseorang sambil memegangi jidatnya.
"Tempat gelap, dimana ini? Ah iya, siapa aku? Kenapa aku bisa merasakan sakit ini? Apakah aku sudah mati? " gumamnya tak jelas.
Sesaat kemudian, terdapat titik kecil cahaya yang menerangi. Ia pun berusaha bangkit. Tak peduli rasa sakit yang dideritanya.
Perlahan namun pasti, jalan terseok-seok dengan dinding sebagai pegangan. Cahaya semakin terang dan besar, ia melihat sosok disana.
Sesampai di cahaya, ia dibuat kagum. Pemandangan taman luas bak cerita fantasi. Tapi, ada yang membuatnya bingung. Siapa sosok bayangan tadi?
"Hei, apakah ada orang disini? Aku tak sengaja melihat bayangan orang tadi, " ucapnya sedikit berteriak.
Tak ada sahutan. Ia pun memilih tuk menghampiri danau biru nan indah. Disana, ia dapat melihat pantulan wajahnya. Ia tak menyangka, wajah yang selama ini penuh dengan keceriaan berubah menjadi wajah penderitaan.
"Oh tidak, bagaimana wajahku bisa berubah?" tanyanya sambil melihat cerminan wajahnya.
"Itu karena kau sudah berubah, " ucap seseorang yang membuatnya kaget. Seketika, ia menoleh ke belakang. Shock, satu kata yang pantas untuk menggambarkan raut mukanya.
"Ke-kenapa wajah kamu bi-bisa sama denganku?" tanyanya dengan gagap. Ia benar-benar tak menyangka. Wajah yang hilang darinya, ada di tubuh seseorang? Mustahil!
"Hei, kenapa kamu kaget? Aku ini dirimu, apa kamu tidak percaya?" tanya seorang itu dengan terkekeh.
"Kenapa?" tanyanya lagi.
"Sudah kubilang, kan, kau berubah. " ujar seorang itu dengan senyum yang agak mengerikan.
Tiba-tiba, ia merasa sakit dikepalanya. Seperti seribu semut yang sedang menggigit kepalanya.
"Akhh, kepalaku sakit. Tolong aku, " pintanya kepada seorang itu.
"Terimalah ia, jangan kau lawan. " ucap seorang itu.
Lantas ia kembali duduk, dan berusaha meredakan sakit kepalanya. Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Setelah dirasa sedikit enakan, ia mengambil air danau dan meminumnya. Tenang....
"Terima ka--, eh, dimana kau?" tanyanya karena sudah tak mendapati orang yang berada disampingnya.
"Huft, apa itu tadi? Bahkan pertanyaan dikepalaku saja belum terjawab, " ujarnya sambil menghela nafas berat.
Tak tahan dengan kebosanannya, ia pun berkeliling di taman indah tadi. Mencoba berbagai fasilitas atau keindahan alami sang taman.
Saat ia berada di ayunan, terdapat sedikit ingatan yang muncul di benaknya. Seketika, air mata meluncur. Kini, ia tau. Kenapa ia disini, siapa dia, dan tempat ini.
"Hiks, kakak. "
*****
Matahari telah memunculkan diri. Kini Tomi dan teman-teman sedang bersiap dan menyusun strategi.
Setelah dirasa persiapan telah matang, mereka pun bergegas keluar dengan posisi Tomi didepan, Milla dan Sella di tengah, kemudian Putra di belakang.
"Ssst, usahakan jangan sampai seperti kemarin. Kemungkinan besar orang seperti Putra tetap ada. Jadi, kita harus memprioritaskan mereka terlebih dahulu, " instruksi Tomi yang dibalas anggukan oleh tim.
Mereka keluar dengan perlahan. Berusaha menyamarkan diri di tengah-tengah 'manusia robot' ini. Setiap beberapa jam, mereka berbelok ke rumah seseorang untuk beristirahat ataupun menjarah makanan dan senjata. Mereka juga selalu mengganti pakaian mereka agar tak terlalu mencolok.
Hari sudah sore, selama perjalanan tak ada yang menyusahkan. Hanya saja Sella yang sedikit tak bisa mengontrol dirinya hampir membuat pertikaian.
Kini, sudah rumah ke 3 yang mereka jarah dan tempati. Sesekali mereka mengubah rencana dan posisi.
"Baiklah, ayo kita selidiki motif mereka. "
*****
To Be Continued...
Yey, update lagi 😊
Ternyata baru sampai sini ya..
Sebenarnya aku juga sedikit bingung dengan alurnya.
Tapi, moga aja kalian suka ✔️Salam manis,
Princes Naysella 🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LIFE [HIATUS]
Mystery / ThrillerBroken Home. Apa menurutmu tentang hal itu? Hal yang selalu membuatmu sedih setiap saat dirumah. Chandra Adinanta. Siswa SMA yang mengalami Broken Home setiap harinya. "Apa gue harus beruntung dalam hal ini? "-Chandra Adinanta Indigo. Satu kata yan...