#2. Keluarga

95 37 9
                                    

Apa bener gue masih beruntung?
-Chandra Adinanta

Kenapa kita harus bahas keluarga? Padahal kita sendiri kan keluarga.
-Sella Pratama

Ya lo bener. Keluarga bukan hanya hubungan darah yang mengalir dalam tubuh kita. Melainkan hubungan harmonis yang kita jalin dengan orang yang kita sebut keluarga.
-Milla Adiwijaya

Dua minggu berlalu....

Sejak kejadian yang lalu, Chandra, Milla, dan Sella semakin akrab. Kini mereka berada di surga sekolah yang dipenuhi lautan manusia dan biasa disebut kantin. Sedari tadi, Sella mengoceh tak karuan dengan teman yang berada di sampingnya. Bukan Chandra maupun Milla. Tetapi, makhluk tak kasat mata yang pernah bermain dengan Sella dulu.

"Sel, lo ngomong sama siapa sih? Bikin merinding tau gak, " tanya Chandra sambil memegang leher belakangnya.

"Lah, gue lupa kan elo gak bisa liat si Dori, " jawab Sella sambil mengutip kata terakhir.

"Dulu tuh, selama gue gak punya temen. Satu satunya temen yang gue punya cuman Dori dan anak anak yang lain. Mangkanya keterusan sampe sekarang, " tutur Sella dengan cengiran khasnya.

Mendengar jawaban Sella, lantas Chandra mengacak rambutnya dan terkekeh.

"Hei, sekarang kan udah ada kita berdua. Ya gak Mil? " tanya Chandra sambil menyikut Milla yang berada di sampingnya.

"Hmm"

"Ck, Mil. Sifat lo tuh gak berubah ya. Masih aja kayak es batu yang ada di kutub, " celetuk Chandra yang langsung saja dihadiahi tatapan tajam dari Milla.

"Iya iya maaf. Tuh mata jangan melotot napa? Ntar gelinding lho, " cicit Chandra dan langsung ditertawakan Sella.

"Wahahaha. Aduh perut gue sakit sumpah, " ucap Sella sambil memegang perutnya.

"Ck. Serah lo Sel. "

Milla yang sedari tadi diam pun langsung tersenyum tipis melihat kelakuan dua sahabat barunya. Memang dulu Chandra dan Milla memiliki sifat yang dingin. Tapi, sekarang Chandra memiliki sifat barunya yang tertular dari Sella.

"Udah bel, " ucap Milla yang langsung meninggalkan dua sahabatnya yang memasang wajah cengo.

"Tuh kan Milla marah. Hayolo, " kompor Sella.

"Lah Mil, tungguin kita, " ucap Chandra yang berusaha mengejar Milla.

*******

Kringg~~

Bel sekolah yang sudah dinanti para siswa sudah berbunyi. Terkecuali 3 sahabat yang kini berada di rooftop sekolah. Mereka merasa bosan berada di rumah karna masalah masing masing.

"Hey kenapa kalian gak pulang? " tanya Sella yang sedari tadi cuma mengikuti dua sahabatnya dengan tatapan bingung.

"Gue bosan di rumah. Ntar adanya suara piring pecah dimana mana. Arghh.... " ucap Chandra sambil mengacak acak rambutnya kasar.

"Lah, kalau elo Mil? " tanya Sella lagi.

"Gue sendirian, gak punya keluarga, " ucap Milla sambil mengedikkan bahunya acuh tak acuh.

Mendengar jawaban enteng Milla, Sella dan Chandra terkejut. Dengan perasaan bersalah Sella menundukkan kepalanya.

"Sorry Mil, " cicit Sella.

"Gak papa kok Sel. Gue juga tau lo kayak gue kan? Sendirian. Mangkanya gue gak keberatan nyeritain ini ke lo-lo pada," jujur Milla.

Hal itu mengejutkan Chandra lagi dan lagi. Ternyata dua sahabatnya sudah tak memiliki orang tua. Terus gimana cara mereka bertahan hidup? Pikir Chandra.

"Yah.. Chan, diantara kita bertiga ternyata elo yang masih beruntung, " tutur Sella sambil tersenyum manis.

"Gue sebagai sahabat gak tau soal kalian. Dan apa bener gue yang masih beruntung? " tanya Chandra sambil menatap langit.

"Ya, lo masih beruntung, " ucap Milla yang mengikuti Chandra menatap langit.

Sella masih menunduk. Tak menyangka pertanyaannya menjadi seperti ini. Mengapa kita berbicara tentang keluarga? Batin Sella.

"Tunggu dulu, " ucap Sella yang langsung membuat kedua sahabatnya menatap Sella dengan tatapan tak ter-artikan.

"Kenapa kita harus bahas keluarga? Padahal kita sendiri kan keluarga? " tambah Sella sambil tersenyum manis.

"Ya, lo bener. Keluarga bukan hanya hubungan darah yang mengalir dalam tubuh kita. Melainkan hubungan harmonis yang kita jalin dengan orang yang kita sebut sebagai keluarga, " tutur Milla.

Mendengar penjelasan Milla, Chandra dan Sella menganggukan kepala dan berjalan mendekati Milla. Mereka saling merangkul dan sama sama melihat langit.

Ya kita adalah keluarga yang tak terpisahkan, Batin Chandra.

*******

Update : Sabtu, 30 Mei 2020 🍭
Yeyy, feelnya dapet gak sih?
Gue tersentuh banget buatnya 🙃
Jangan lupa vommentnya yah 😇

Salam kenal,
Princes Naysella 🍭

NEW LIFE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang