#4. Frekuensi yang Berbeda(?)

56 27 5
                                    

Apa gunanya kita sebagai sahabat lo?
-Chandra Adinanta

Gue usahain seperti apa yang lo katakan.
-Milla Adiwijaya

Kring....

Kericuhan biasa dari kelas X IPA 2 berangsur lenyap. Hari ini merupakan hari kelas bu Sandra, guru fisika. Sebelum bu Sandra masuk, Tomi selaku ketua kelas dan teman sebangku Chandra membimbing teman - temannya untuk bersiap berdoa dan memulai pelajaran seperti biasanya.

Tap... Tap... Tap...

Suara sepatu terdengar, menandakan ada seseorang yang mendekat ke kelas mereka. Terlihatlah guru wanita yang memakai kerudung dan kacamata bulat bertengger di hidungnya. Senyum tanpa lesung pipit dan mata lebar diperlihatkan. Seperti bukan seorang yang berumur kepala empat, bukan?

"Baik anak anak. Selamat pagi," intrupsi bu Sandra.

"Pagi bu, "

"Hari ini kita akan mempelajari tentang frekuensi. Kalian pasti sudah belajar frekuensi di SMP kan? Seperti yang kalian tahu, frekuensi merupakan,..... Bla... Bla.... Bla, "

Wow, pelajaran frekuensi ya? Sella tahu tidak kalau kita hanya memiliki perbedaan frekuensi? Tanya Dori.

Mendengar suara Dori, sontak Sella menoleh dan menatap Dori dengan raut bingungnya. Pasalnya, apakah benar kalau dunia makhluk astral dan dunia manusia hanya memiliki perbedaan frekuensi? Memikirkan hal itu Sella hanya bertanya dalam bathinnya.

"Frekuensi memiliki satuan Hertz. Setiap makhluk hidup memiliki frekuensi yang berbeda. Mulai dari Infrasonik, Audiosonik, dan Ultrasonik. " terang bu Sandra.

Benar kata guru Sella. Semuanya memiliki frekuensi yang berbeda. Timpal Sella sambil tersenyum tipis dan menghilang.

"Hm? " beo Sella

"Oh ya, apa kalian tahu? Terdapat sebuah opini kalau pembeda kita dengan makhluk astral merupakan frekuensi. Tapi, ini baru opini dan belum menjadi fakta karena penelitian terpaksa terhenti, " ucap bu Sandra.

"Kenapa terhenti bu? " celetuk Chandra yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

"Yaa... Pertanyaan yang bagus Chandra. Ehem.. Penelitian ini terjadi pada tahun 2016 lalu dan memiliki 9 anggota yang termasuk pemimpinnya. Semua anggota berumur 19 sampai 25 tahun. Penelitian terpaksa terhenti karena semua anggota tewas terbantai. " jawab bu Sandra.

Tak disadari oleh orang lain, terdapat seorang siswi yang memiliki raut benci di wajahnya.

*******

"Eh, lo pada percaya gak, sih, sama ucapan bu Sandra tadi? " tanya Chandra yang kini berada di kantin. Dan entah dari kapan, Tomi ( sang ketua kelas) bergabung dengan mereka.

"Ya percaya gak percaya sih, " jawab Tomi sekenanya.

Chandra yang menjadi orang ter-peka melihat raut wajah bingung Sella sontak mengernyitkan alisnya.

"Sel, lo kenapa? " tanya Chandra.

"Oh, em---, gak papa kok. Tapi tadi Dori bilang kalau semua yang dikatakan bu Sandra memanglah benar. Gue bingung." jawab Sella dengan wajah menerawang.

"Oh ya Mil, tapi lo ngerasa ngeh gak, sih?" tanya Chandra kepada Milla yang sedari tadi memang diam dan hanya memandangi makanannya tanpa bergerak.

"Mil? " panggil Sella.

"Apa? " jawab Milla cuek.

"Ck, lo kenapa sih Mil? Dari tadi gue perhatiin kok lo bengong sih? Coba cerita, " ucap Chandra yang memang memiliki sifat posesifnya.

"Nggak ada, " jawab Milla sambil mengedikkan bahunya.

"Bener, Mil? " tanya Sella.

"Iyaaa, " jawab Milla.

Milla bohong Sel, Milla sebenarnya ada masalah soal penelitian yang diterangkan oleh guru Sella tadi, ucap Dori.

Sella terkejut? Udah pasti, tapi sudah terbiasa. Kini masalah nya ada pada Milla. Kenapa Milla tak seterbuka Chandra? Kenapa Milla tak sesantai Tomi? Atau kenapa Milla tak secerewet Sella? Itulah pertanyaan pertanyaan yang ada di pikiran Sella.

"Mil, gue tau lo belum terbiasa ngomong panjang. Tapi usahain dong, kalau ada masalah ngomong sama kita kita. Kalau lo kayak gini terus, apa gunanya kita sebagai sahabat lo? " cerca Chandra panjang lebar.

"Hm, gue usahain. Besok dirumah gue. " ucap Milla. Sontak Chandra langsung mengacak rambut Milla dan langsung dihadiahi tatapan tajam.

Sella dan Tomi hanya tersenyum tipis dengan tingkah mereka berdua. Sehabis itu, mereka langsung menuju kelas.

Chandra yang merangkul Sella dan Milla. Sella yang mengoceh tak karuan tentang masalah tadi. Milla yang sepertinya tak masalah dengan dua manusia di sampingnya. Dan Tomi yang berjalan di samping Sella dengan tangan berada di saku.

*******

Update : 10 Juni 2020.🍭
Hai hai guys ketemu lagi sama aku yang tercantik/huu~~.
Gimana komplikasi awalnya?
Udah ketebak gak alurnya? Hihi 😁

Oh ya, ada tokoh baru tuh.
Sekarang kisah mereka berempat yak 😁
Soalnya kemarin temen aku bilang kalau Chandranya sendiri kasihan.
Ntar tak kasih pict Tomi di chapter selanjutnya 😇

Jangan lupa vote dan commentnya guys 😇
See you later.

Salam hangat ,
Princes Naysella


NEW LIFE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang