#14. Kertas Bercak Darah(2)

17 4 1
                                    

"Sebenarnya aku juga mendapat kertas ini. Dan tulisannya sama persis. Apakah kau berpikir cuma kita berdua yang mendapatkannya? Aku yakin semua orang disini sudah mendapatkannya," jelas Putra panjang lebar dalam satu tarikan nafas.

"Jadi? Apa maksudmu?" tanya Tomi dengan raut bingung.

"Haih, apa kau belum dapat petunjuk? Baiklah, aku jelaskan satu kali lagi," ucapnya sambil menggeledah tasnya sendiri.

"Lihat? Disini tertulis 'Chandra, game over'. Pertama kali aku tak mengerti siapa Chandra ini. Setelah aku bertemu kalian, aku yakin pasti Chandra adalah teman kalian bukan?" tanya Putra diakhir kalimat. Tomi sontak menepuk tangan dan memperlihatkan raut gembira.

"Oh, aku sudah mengerti apa yang kau maksud. Jadi, kau mau bilang bahwa kemungkinan ada orang lain juga yang ada disini, 'kan?" tanya Tomi gembira seakan dia menemukan sesuatu yang hilang.

"Tapi, kenapa kau bisa berpikir secepat ini?" tanya Tomi lagi. Putra pun mengetuk kepalanya. Mencoba mengingat kejadian beberapa hari lalu sebelum bertemu dengan mereka.

"Aku ingat, waktu itu aku sangat kewalahan dalam menghadapi para 'manusia robot' itu. Setelah beberapa saat aku pingsan. Dan apa kau tau apa yang aneh?"

Tomi mengangguk-angguk dan mencoba menebak, "Saat kau bangun, kau bertemu dengan kami dulu. Benar kan?"

"Ya. Dan sejak saat itu aku selalu berpikir kenapa dan bagaimana bisa?" ucap Putra membenarkan tebakan Tomi.

Tomi pun berspekulasi bahwa masih ada beberapa orang yang berada dalam dunia ini. Tapi ia tak tau pasti berapa jumlah mereka.

****

Disisi lain, Milla sedang memperhatikan kejanggalan yang ada dalam lemari itu. Saat ia sedang berlatih pisau, ia mendengar ada suara geraman di dalam lemari.

Milla mengambil posisi kuda-kuda. Matanya terus menyorot arah lemari. Tangan melambai-lambai sebagai tanda siap untuk menikam orang yang berada di dalam lemari.

Kriettt....

Suara lemari terbuka perlahan, berniat mengagetkan orang yang ada di luar. Pintu baru terbuka setengah, tapi sudah tampak kaki dengan sepatu putih keluar.

Milla masih bersiap, tapi sedikit linglung. Sepatu yang digunakan lawan sangat tidak asing baginya.

Krieettt....

Arghhhh. Huaaaaa...

Jerit orang yang  ada dilemari dengan tangan direntangkan kedepan dan berjalan tertatih-tatih seperti zombie. Tapi anehnya, ia menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya. Bajunya pun kotor dengan bercak darah dan pasir. Namun, tiba-tiba....

"Buahahahaha, wajahnya lucu bet dah, " tawa keras seseorang yang memakai topeng.

Milla masih dengan posisi siaga. Meskipun ia sedikit melonggarkan pertahanannya karena tau bahwa lawan bukan manusia robot.

"Siapa?" tanya ketus Milla dengan pisau yang sudah berada di depan jantung lawan.

"Apakah kau menderita lupa ingatan? Baru berapa hari ini, ya?" tanyanya sambil membuka topengnya.

"Hahahaha, mukamu tadi lucu lho Mil." Tawa menggelegar pun terdengar ke seluruh penjuru. Milla melotot, kaget mengetahui orang yang ada didepannya.

"Hei, tawa siapa itu?" tanya Putra menghampiri Milla. Melihat Milla memegang senjata membuat Putra mengeluarkan pistol yang berada disakunya.

"Eh-eh, kenapa kau menodongkan senjatamu?" tanya seseorang yang tertawa tadi.

"Aku merasa bahwa kau adalah ancaman, " ucap Putra sambil melirik pisau yang berada di tangan Milla.

"Putra kok ribut banget si--" ucap Sella sambil melihat wajah orang yang baru saja dilihatnya.

"CHANDRA?!" teriak Sella sambil berlari menghampiri teman yang selama ini hilang.

"Apa? Chandra? Teman kalian? Tapi kenapa Milla menodongkan senjatanya?" tanya Putra bingung. Milla mengerti dengan perkataan Putra dan langsung menyarungkan kembali pisaunya.

"Ada apa? Kenapa sampai seribut ini?" tanya Tomi yang baru saja datang. Melihat kehadiran Chandra membuat ia tersenyum senang dan mengerti bahwa ada kesalah-pahaman.

"Hei, siapa orang ini? Kenapa ia masih menodongkan pistolnya kepadaku?" tanya Chandra dengan tangan yang masih berada di atas kepalanya.

"Putra, singkirkan pistolmu," intrupsi Sella yang langsung membuat Putra mengembalikan pistolnya.

"Haha, kalian apa kabar?"

****
TBC

Update : 4 Agustus 2020
Yey, sehari up 2 kali 😁
Gimana? Mau yang ketiga?

Masih dengan kata terima kasih kuucapkan untuk para readers/silent readers🙏
Kutunggu vomment kalian 😁

Salam hangat,
Princes Naysella 😊


NEW LIFE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang