#11. Penyusup

34 9 0
                                    

"Um---, kurasa gue tau apa alasannya, "

"So, What this it, Milla? " tanya Tomi seakan akan mendapat pencerahan dari sahabatnya. Sella mengerutkan kening tanda tak paham, mencoba menggali informasi yang ada di pikirannya.

"Yaa, karena mereka sudah berulah disana. " jawab Milla dengan entengnya. "Ck, c'mon Milla. Why do you think so? Gue kira ada jawaban yang lebih masuk akal dan menjurus dengan kemauan mereka bukan? " gerutu Tomi. Ya bagaimana tidak menggerutu kalau jawabannya cuma itu.

Tomi pun memijit pangkal hidungnya mencoba mengurangi rasa kesal dan kecewanya. Sella juga masih mengerutkan keningnya, ia tak puas akan jawaban Milla yang seakan akan tak berbobot itu.

"Baiklah, kita istirahat dulu. Biar gue yang jaga malam ini, " putus Tomi sebagai satu satunya laki laki saat ini.

*****

Krasak... Krasak..

Dug...

Suara bising dari dapur terdengar. Tomi yang sedang berjaga langsung berdiri dan berjalan menuju dapur dengan pisau dan pistol ditangannya. Perlahan namun pasti. Selama perjalanan tidak ada hal yang janggal. Tomi berada di ruang makan, tinggal beberapa langkah lagi dan suaranya pun terdengar nyaring.

Duk.. Duk...

Whoarrrr....

Arghh....

Memasang posisi berjaga dan tangan kanan mengacungkan pistol sedangkan tangan kiri memegang pisau yang berada di saku pinggangnya.

Ceklek...

"Tolong.... Aaaaa, " teriak seorang laki laki berjaket hitam seraya berusaha mengalahkan monster didepannya. Tak menunggu lama, Tomi langsung melepaskan pelatuknya dan menembak monster yang ingin menerkam orang itu.

Dor....

"Argh..... " teriak monster yang tertembak dikepalanya. Laki laki yang hampir saja dicabik cabik oleh sang monster langsung mendongak. Dia pikir tak ada manusia lagi yang berada di dunia muslihat ini. Lantas, ia bangun dan mengucapkan terima kasih karena telah menolongnya.

"Siapa kamu? Apakah kamu manusia? " tanya Tomi yang masih mengacungkan senjatanya ke lawan.

"Eh-eh, tenang. Aku masih manusia, tadi aku malah mengira tak ada manusia lagi di dunia muslihat ini, " terus terang sang pria tadi.

"Identitas? " tanya Tomi dengan tajam. Tak memberi peluang terhadap pria tadi untuk menghela nafas lega.

Gubrak...

Mendengar ada suara sesuatu terjatuh dari belakang membuat Tomi menoleh dan mengacungkan pisau yang tadinya berada di saku pinggangnya.

"Hey, Tomi mau bunuh Sella? " jerit Sella yang lantas membuat Tomi menurunkan pisaunya. "Ekhem, bukan mau ngebunuh tapi karna reaksi tubuh saat waspada. " jelas Tomi membela diri.

Sella hanya memanyunkan mulutnya. Milla yang menyadari adanya orang lain pun bertanya. " Tom, ini siapa?". "Oh, ya. Hoy, siapa namamu? Kenapa kamu ada disini? Apa hubunganmu dengan penelitian 'itu'? " tanya Tomi beruntun sambil menyimpan kembali senjata yang digunakannya tadi.

"Perkenalkan, aku Putra. Aku gak tau apa yang kalian ucapkan. Tapi, tiba tiba aku ada disini sejak kemarin. Jadi, kalianlah penyusupnya. Seharusnya aku yang bertanya kepada kalian dan--"

"Ssst, Putra itu perempuan ya? Kok cerewet banget? " potong Sella dengan menampilkan wajah polos dan bertanya tanya. Seakan-akan Sella memang tak tau gender orang itu.

"Sudah-sudah, lebih baik kita istirahat dan melanjutkan perjalanan besok, "

TBC...

Yak sedikit ya?
Hehe maaf aja ya
Tunggu part selanjutnya 😊
See you

Salam manis,
Princes Naysella 🍭

NEW LIFE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang