Jangan lupa buat Vote and Comment untuk membangun cerita ini~
Minggu pagi di kediaman keluarga Jung.
Pagi sudah tiba, bahkan matahari sudah memancarkan sinarnya hingga menelusup kecelah gorden di kamar itu. Kamar dengan nuansa putih itu dihuni oleh sepasang suami istri yang masih saja berkeliaran dialam mimpi sambil berpeluk manja di atas ranjang. Ya, mungkin karena hari ini adalah hari libur mari kita biarkan mereka seperti itu.
Kriett... (suara pintu terbuka)
Ohh.. siapa itu? Pintu kamar pasangan itu terbuka lalu masuklah seseorang dengan langkah kecilnya. Tangannya masih setia mengusap matanya. Kurasa ia baru saja terbangun dari tidurnya. Dia berjalan mendekati ranjang pasangan tersebut dan berusaha untuk naik keatas ranjang tersebut. Kerena ulahnya ranjang itu bergoyang karena ia terus melompat, tapi tetap saja pasangan itu tidak terganggu sama sekali, yang ada mereka malah saling mengeratkan pelukan yang mereka ciptakan. Butuh waktu sekitar 5 menit untuknya agar bisa naik keatas ranjang. Setelah berhasil ia berdiri sambil memandangi 2 manusia yang sedang terlelap. Yang sedang ia pikirkan sekarang adalah 'bagaimana caranya aku memisahkan mereka? aku sangat lapar sekarang,' begitu kira-kira isi pikirannya. Akhirnya ia memutuskan untuk menyelip di antara manusia itu hingga membuat pasangan tersebut melepaskan pelukannya, tenang saja mereka tidak terbangun hanya saja sang pria membalikan badannya hingga memunggungi sang wanita dan tentunya juga memunggungi 'anak itu'. Anak itu akhirnya mempunyai lapak untuk dirinya merebahkan diri.
"eomma, aku lapar," ucap anak itu dengan suara yang sangat kecil.
Wanita yang dipanggilnya eomma itu tidak bangun sama sekali. Membuat anak itu memilih cara 'nekat'. Ia menelusup masuk kedalam kaos putih yang digunakan oleh eommanya itu, beruntung kaosnya sangat longgar. Tapi bukankah ini terlalu longgar untuk ukuran seorang wanita?. Setelah menemukan apa yang ia cari dan ia juga merasakan lapar yang amat sangat sekarang langsung saja ia hisap dengan sekuat tenaga benda itu, benda yang merupakan sumber kehidupannya untuk saat ini.
"Awhh.."
Hal itu sukses membuat wanita itu terkejut dan terbangun, bahkan bukan hanya dirinya, tapi juga berlaku untuk pria yang barusan membalikan badannya.
"Heyy ada apa denganmu? Aku bahkan tidak menyentuhmu tapi mangapa kau mendesah seperti itu," ucap pria yang berkedok sebagai kepala rumah tangga keluarga itu dengan mata yang masih sangat mengantuk.
"aku juga mendesah bukan karena mu, tapi karena ulah anak mu ini," ucap wanita itu sambil menunjuk anak laki-laki yang sekarang sedang menyusu di dalam kaos yang ibunya kenakan.
Jaehyun pun melebarkan matanya lalu tersenyum.
"wahh... mengapa kau sangat agresif seperti ini Yuno-a? Apa kau menikmatinya? Seharusnya appa duluan yang merasakannya," ucap Jaehyun sambil mengusap punggung anaknya dengan sayang.
Tapi tetap saja Jehyun mendapatkan tatapan maut dari Jung Eunji selaku istri tercinta, terkasih, dan tersayangnya itu.
***
Saat ini Eunji sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan putranya yang sedang asik bermain bersama di ruang tengah. Tak jarang gelak tawa di antara anak dan ayah itu tercipta, membuat sang induk merasa lega. Karena biasanya sang suami berangkat sangat pagi untuk bekerja, bahkan kadang berangkat sebelum Yuno terbangun. Mungkin ini adalah alasan dibalik tawa sang anak, mengkin ia sekarang merasa senang karena dapat mengawali paginya bersama sang ayah super sibuknya itu.Hanya butuh 30 menit untuk Eunji menyiapkan masakan untuk sarapan hari ini. Eunji berfikir, tidak rugi juga dia karena mengambil jurusan boga saat sekolah menengah dulu, ilmu yang dipelajarinya sangat berguna sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Culture Terbucin // NCT Married Life
Fanfic[ONESHOOT] Berperan sebagai seorang istri memanglah bukan hal yang mudah, apalagi jika sang suami BUCIN nya gak ketulungan~ "Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang kita ke Palu Sudahi saja galau mu Mari kamu jadi istriku." - NCT 2020 -