Jangan lupa Vote dan Comment untuk membangun cerita ini~
.
.
.
Siang hari ini hujan turun dengan derasnya. Terlihat seorang wanita sedang duduk santai di sofa ruang keluarga, ia sedang menunggu suami tercintanya yang akan pulang cepat. Wanita itu duduk dan menyibukkan dirinya dengan smartphone yang ia gunakan untuk melihat beberapa barang rumah tangga di toko online, ia berencana untuk merenovasi dan memperluas dapur miliknya. Saat sedang asik berselancar di toko online tiba-tiba saja ada yang mengecup keningnya dengan cepat, membuat atensi wanita itu pun teralihkan. Ia melihat orang yang berdiri di belakang sofa sedang tersenyum sampai memperlihatkan deretan gigi ratanya.
"Hai... Haemi," ucap Sungchan sambil melambaikan tangan kanannya.
Haemi pun menghela nafas beratnya saat melihat rambut suaminya basah.
Sungchan itu sangat suka hujan, disaat orang lain berusaha untuk mencari tempat berteduh ia malah menyerahkan diri agar bisa terguyur air hujan. Bahkan itu pun menurun ke-
"BUNDA KOK NGGAK BILANG SIH KALAU LAGI HUJAN?!" terdengar suara anak laki-laki sambil menuruni anak tangga dengan tergesah.
Haemi dan Sungchan pun menatap putra mereka dengan seksama, sedangkan sang anak menatap ayah dan bundanya dengan perasaan sedikit kesal.
"Ayah kok nggak ngajak aku kalo mandi hujan?" tanya sang putra yang membuat Sungchan menatap sang anak dengan heran.
'Dia benar-benar anakku,' pikir Sungchan.
"Kamu kemarin kan udah mandi hujan, jangan mandi hujan terus nanti kamu sakit, Ryo," ucap Haemi sambil mengeringkan sambut suaminya dengan handuk yang sempat ia ambil tadi.
"Ayah juga sering mandi hujan kata bunda, kok aku nggak boleh?" ucap Ryo sambil berjalan mendekati bunda dan ayahnya lalu duduk di sofa.
"Tadi ayah kehujanan, Ryo. Bukan mandi hujan," ucap Sungchan sambil mendudukan dirinya di samping sang anak.
Ryo memperlihatkan wajah murungnya. Baginya tidak bias bermain di bawah guyuran air hujan itu lebih buruk dari ayahnya yang membatalkan acara liburannya karena harus keluar kota untuk bekerja.
Sungchan yang melihat anaknya murung pun berjlan mendekat lalu mendudukkan diri di lantai yang beralaskan karpet bulu berwarna abu-abu. Sungchan pun menghadapkan diri dengan sang anak yang sudah menekuk bibirnya.
"Abang marah sama ayah?" tanya Sungchan sambil melihat anaknya yang menunduk.
"Nggak," ucap Ryo sangat pelan, sepertinya anak itu sedang menahan tangisnya.
Sungchan pun menghela nafas beratnya.
"Ayah mau tanya boleh?" tanya Sungchan yang dibalas anggukan oleh sang anak.
"Abang Ryo kenapa suka banget sama hujan?" tanya Sungchan yang membuat sang anak melihat ke arahnya dengan tatapan yang sendu.
"Ryo suka hujan karena ayah," ucap Ryo yang membuat Sungchan mengernyitkan dahinya.
"Ayah? Kenapa ayah?" tanya Sungchan memastikan.
"Iya kan ayah suka hujan, jadi setiap hujan turun pasti aku seneng. Ayah jarang ada di rumah karena sering keluar kota untuk kerja dan nggak bisa main bareng sama aku di rumah. Seenggaknya aku bisa main sama hujan yang ayah suka meskipun nggak sama ayah," ucap Ryo yang sukses membuat ke dua orang tuanya terpaku.
Sungchan pun manarik anaknya kedekapan, ia mendekap Ryo dengan sangat erat.
"Abang maafin ayah ya? Ayah nggak ada maksud buat jarang main sama abang," ucap Sungchan lalu melepaskan dekapannya lalu menatap ke dua mata
Ryo pun menangis di dekapan sang ayah. Ryo menangis dengan kencang sambil mencengkram kerah kemeja sang ayah yang sedang mendekapnya, menumpahkan seluruh perasaan yang tidak bisa ia ungkap saat sang ayah berada di rumah.
Tidak jarang Ryo iri dengan teman-temannya yang dijemput oleh ayah mereka sepulang sekolah.
Haemi yang mendengar tangisan anaknya pecah pun hanya mampu memandangi dua lelaki yang sangat ia sayangi itu. Ada perasaan senang dan sedih datang di saat yang bersamaan.
"Abang maafin ayah ya? Maafin ayah karena nggak punya banyak waktu buat main sama abang. Maafin ayah juga jarang jemput abang pas pulang sekolah. Maafin ayah yang selalu pulang pas abang udah tidur. Maafin ayah yang belum bisa ngajak abang ke taman hiburan," ucap Sungchan yang diikuti perasaan bersalah kepada sang anak semata wayangnya.
Ryo pun mengangguk menanggapi perkataan yang ayah.
"Abang mau mandi hujan sama ayah sekarang?" tanya Sungchan yang dibalas anggukan lagi oleh sang anak.
Sungchan melihat ke arah Haemi untuk memberikan isyarat agar diberi izin untuk bermain hujan sebentar tanpa berbicara.
Haemi pun menghela nafas beratnya dan mengangguk, lalu di balas acungan ibu jari dari sang suami.
"Yaudah ayo kita mandi hujan sekarang!!!" seru Sungchan sambil berlari sambil mengendong sang putra untuk menuju halaman belakang rumah.
.
.
.
"HEYY!!! LEPAS JAS MU DULU JUNG SUNGCHAN!!!"
#StaySafe #BeHappy
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Culture Terbucin // NCT Married Life
Fiksi Penggemar[ONESHOOT] Berperan sebagai seorang istri memanglah bukan hal yang mudah, apalagi jika sang suami BUCIN nya gak ketulungan~ "Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang kita ke Palu Sudahi saja galau mu Mari kamu jadi istriku." - NCT 2020 -