Jangan lupa buat Vote and Comment untuk membangun cerita ini~
Hari sudah sore, suara gemuruh Guntur terdengar sampai ke dalam rumah karena hujan yang turun lumayan lebat, membuat seorang laki-laki yang sedang tertidur nyenyak di atas sofa berwarna abu-abu itu terusik. Matanya sesekali mengerjap sambil meregangkan badannya.
"Jam berapa ini?" gumamnya sambil mencari smartphonenya yang ternyata sudah tergeletak di bawah meja.
Saat sedang sibuk mencari smartphonenya, tiba-tiba pintu utama terbuka membuat laki-laki itu memfokuskan atensinya pada siapa yang datang.
Wanita dengan celana yang setengah basah karena air hujan itu memasuki rumah dengan berjinjit guna tidak mengotori lantai, meskipun pada kenyataannya tidak berguna karena ujung-ujungnya dia harus mengepel juga karena tetesan air dari celananya.
"Ohh.. kau sudah pulang?" ucap lelaki itu sambil mendekat ke arah wanita tersebut sambil membawa handuk yang sempat ia ambil tadi.
Lelaki itu meletakkan handuknya tepat diatas kepala sang wanita tanpa aba-aba, membuat wanita itu sedikit kehilangan keseimbangannya kerena ia masih berjinjit. Untung sang lelaki yang berperan sebagai suaminya itu sigap menagkap tubuhnya.
"Kenapa kau hujan-hujanan, Herin?" tanya lelaki itu sambil membantu wanitanya berdiri tegak.
Wanita bernama Herin itu menangkalkan handuk yang ada di kepalanya lalu menatap sebal sang suami.
"Aku tidak hujan-hujanan, tapi kehujanan, Aheng," ucap Herin sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Hendery tersenyum lalu mengusak rambut lembab sang istri.
"Iya-iya, sudah mandi sana. Jangan sampai sakit yaa. Istriku," ucap Hendery diikuti dengan senyum manisnya.
Herin yang mendengarnya tersenyum lalu menuntuk kedua tangan dinginnya untuk mencubit kedua pipi sang suami.
"Iyaa, suamiku. Aku mandi dulu yaa," ucap Herin lalu meninggalkan Hendery seorang diri dan berjalan menuju kamar.
***
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Herin menyusul suaminya yang masih sibuk mencari smartphonenya.
"Kamu nyari apa sih?" tanya Herin sambil mendudukan diri di sofa abu-abu tersebut.
"HP ku, kau lihat?" tanya Hendery yang sibuk mencari smartphonenya di balik sofa.
Herin yang ditanya otomatis mengedarkan pandangannya ke berbagai arah yang dapat dijangkaunya.
Gotchaa..
Herin berhasil melihatnya.
Smartphone yang tergeletak dibawah meja yang tepat berada di hadapannya.
'Apa benar Hendery sedang mencarinya?'
'Kenapa ia tidak lihat?'
Tanpa sepengetahuan Hendery yang masih sibuk mencari smartphonenya bahkan sampai ke rak depan TV LED lebar milik mereka.
Herin yang melihat hanya tersenyum sambil menahan tawa.
"Auhh... dimana sih?" gerutu Hendery sambil mengusak-usak wambutnya sebal.
Herin tak tahan lagi.
Ia harus tertawa sekarang.
Tarik nafas~
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Culture Terbucin // NCT Married Life
Fiksi Penggemar[ONESHOOT] Berperan sebagai seorang istri memanglah bukan hal yang mudah, apalagi jika sang suami BUCIN nya gak ketulungan~ "Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang kita ke Palu Sudahi saja galau mu Mari kamu jadi istriku." - NCT 2020 -