Sebangku sama Arlen?!

57 6 4
                                    

Eits

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eits.. kisah social media nya belum kelar kawan. Setelah gue follow akun dia dan di confirm. Gue bergegas melihat postingan yang ngetag akun Arlen. Gue berusaha mencari kriteria pertemanan Arlen melalui postingan temannya. Dan.. gue dapet! Dari foto yang ada si.. anak baik-baik ya.. enggak neko-neko deh. Dan ternyata dia sekolah di daerah yang sering gue lewatin. Batin gue pun berucap "gila.. jodoh kali ya gue sama dia". Biasa lah anak umur 15 tahun yang baru mendapatkan pujaan hatinya pasti berharap tinggi. Setinggi langit ketujuh.

Beberapa hari kemudian, wali kelas gue, Pak Harun, bilang "hari ini tempat duduk akan bapak rolling supaya yang di belakang bisa di depan, yang di depan bisa di belakang, yang di kiri bisa di kanan, dan yang di kanan bisa di kiri. Pokoknya bisa merasakan setiap bangku yang ada di kelas ini".

Apa yang kalian pikirkan saat baca omongan Pak Harun?

Benar sekali!!! Gue menaruh harapan ke Pak Harun supaya si Arlen bisa duduk dekat gue. Gue si orangnya enggak muluk-muluk ya. Duduk berdekatan aja udah Alhamdulillah. Karena tujuan gue cuman satu. Mau mengenal Arlen lebih jauh. Iya, kalian mungkin bacanya bakalan mikir "ni bocah, kayak besok mau nikah aja" tapi kalau boleh jujur, nikah muda bukan tujuan hidup gue. Maaf.

Akhirnya gue sama temen-temen gue yang lain keluar dari kelas. Katanya Pak Harun si "biar surprise! Nanti pasangan bangku kalian siapa? Terus si 'cinta' duduk sama siapa? Kalian akan tau jawabannya setelah semuanya masuk kelas. Teruslah berdoa supaya si 'cinta' bisa duduk dengan kalian". Gue pun ber-aamiin ria dalam batin. Tapi setelah dipikir-pikir "mustahil deh kayaknya bisa duduk sama Arlen."

Lagi asik berbincang dengan batin gue, tiba-tiba nama gue dipanggil gue pun jadi deg-degan. Pak Harun berucap "Arsy, kamu duduk sama.. hm.. sebentar... Sama Putra deh". Apakabar harapan gue? Hilang, melayang, bagai di tiup angin topan. "Nah kan! Doa lu udah dijabah, emang mustahil. Emang lu tu nggak dikasih kesempatan temenan sama Arlen."

Padahal Arlen belum duduk di salah satu bangku yang ada di kelas. Ya namanya juga orang gugup pasti nggak akan berfikir jernih. Bahkan merhatiin sekitarnya.

How's your day yorobun?? Is it good??
Karena waktu itu ada orang bilang "Wattpad gue nggak ada notif-notif tau, lagi pada nggak update." Yowes iki tak kasih se-chapter.
Ternyata up di siang hari seru ya..

the Arsy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang