Belum Rezeki

53 5 3
                                    

"Eh, tunggu-tunggu", Pak Harun berucap sambil melihat daftar absensi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, tunggu-tunggu", Pak Harun berucap sambil melihat daftar absensi.

Gue yang tadinya berusaha menerima bahwa teman sebangku gue si Arlen jadi bertanya-tanya. "Apa? Mau ganti lagi?", Setelah gue membatin pada diri gue Pak Harun pun melanjutkan perkataannya. "Arlen, kamu sama Bima aja, deh. Setelah di pikir-pikir kalian sudah besar nggak baik kalau Adam dan Hawa di satukan". "Plin-plan kan nih guru, tadi sok-sokan mau nyomblangin si 'cinta' sekarang kagak jadi, dasar". Tentu itu bukan batin gue yang berucap. Apalagi mulut gue, yang berucap adalah si Putra. Pas gue nengok dia cuman memperlihatkan gigi rapinya yang di dominasi sama lesung pipi di kedua pipinya. Asli gemes banget.

Pada akhirnya gue dan teman-teman sekelas gue duduk dengan mahramnya. Nah, kalau gue duduk sama Putri. Dia anaknya baik, anggun, dan suka kasih gue contekan disetiap pelajaran MTK, kalau gue nggak nemu jawabannya. Terus seiring berjalannya waktu, gue makin deket sama Putri. Oh ya, si Putra duduk sama Ervan gue si belum bisa deket ya sama teman cowok dikelas, susah aja gitu dan agak kurang nyaman untuk bisa ngobrol tatap mata sama mereka.

Ngomong-ngomong ternyata Putra itu anaknya asik, loh. Dia juga humoris banget, setiap gue sama Putri lagi ngobrol sambil berbagi bekal kita masing-masing, si Putra selalu gabung ngobrol di meja kita. Ya gitu, minta makanan yang kita bawa. Tapi enggak tau kenapa di setiap pembicaraan kita, dia sering nanya hal yang gue suka. Misalnya kesukaan gue dalam bidang hobi, olahraga, gendre film atau musik, dan nanyain gue biasanya pulang sekolah naik apa. Karena kejadian itu terjadi berturut-turut disetiap harinya. Dan enggak ada satu hari pun dimana dia enggak nanyain soal diri gue. Akhirnya gue pun menaruh hati pada Putra. Bukan karena fisiknya aja yang ok, sifatnya pun juga ok bahkan seru banget kalau diajak ngobrol tentang hal random.

ㅡfirdaarich, August 14-2020

the Arsy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang