13. Luka dalam yang mengoyak hidupku.

7 0 0
                                    

Memperjuangkan yang bukan haq memang sakit.. tapi bodohnya aku tak mampu berpaling darinya.

***

Sejak kejadian malam itu aku semakin intens berhubungan dengan Arif. Tak jarang pula pertemuan kami terjadi dan kami bercinta lagi. Aku semakin dimabuk cinta olehnya.

Dia yang selalu ada buatku dan juga kata manisnya yang selalu membanjiri chatnya membuatku tak mampu menolak kehadirannya.

Aku bahagia tapi juga resah. Sampai bulan ketiga aku mengenalnya dia belum juga meresmikan hubungan ini. Seringkali aku meminta tapi dia hanya berkata status tak penting yang penting perasaan kalo kita sama-sama mencintai. Dan aku hanya mampu percaya pada sikap polosnya itu.

Dibulan ketiga itu pula Riki datang lagi di kehidupanku. Malam itu aku tengah asyik berselancar di dunia maya tiba-tiba inbok dari Riki masuk.

Dahiku mengerut. Tumben datang lagi.

Riki:

apa kabar? udah lupa ya apa udh moveon?

Aku membalasnya.

Tumben baru nongol habis mati suri?

Riki:

Enak ya aku jauh-jauh meranto kerja kamu dirumah malah enak-enakan pacaran!

Aku:

Hey ngaca dong! Emang kamu kasih kabar? Gak kan ? Aku kira kita udah putus.

Riki:

Ya! Kita putus aku mutusin kamu.. males ama cewek murahan kayak kamu!

Shiitt ! Sial bener, apa sih maunya orang ini. Malas ku banting hpku sekarang aku benar-benar sudah putus sama dia.

Aku baru sadar sudah 2 hari ini Arif gak ada hubungi aku. Aku berinisiatif menelponnya.

"Halo?" jawabnya ketika telpon mulai tersambung.

"Kita bisa ketemu, Rif?" kataku to the point.

"Maaf sayang aku lagi ada acara, besok aja ya kalo aku udah di rumah."

"Yaahhh, aku kangen!" ungkapku mulai merajuk.

"Besok kita ketemu, miss you."

"Miss you too." Klik dia mematikan telponnya. Aku semakin resah dibuatnya. Ku putuskan membuka sosmed lagi dan apa yang kulihat pertama kali di berandaku.

Foto Riki bersama cewek lain dan sangat mesrah.

Ada yang menusuk dihatiku. Tak tau kenapa rasanya sangat sesak, ahhrggg!!!

Aku banting hpku dan keluar mencari teman-temanku. Aku sangat kecewa tau kenyataan ini. Mungkin mabuk dapat menenangkanku.

hidup memang tak slalu seperti yang kau inginkan.. yang kau harapkan..

****

Setelah kejadian aku tau tentang Riki, Arif mulai mengendor juga. Dia mulai jarang berkomunikasi denganku apalagi bertemu.

Sangat susah untuk dihubungi. Aku mulai resah dan khawatir.
Sampai pada bulan selanjutnya dia benar-benar hilang tanpa kabar. Aku menangis hampir setiap malam. Entah menangis karena kepergiannya atau atas kebodohanku ini.

Aku jadi dendam dengan diriku sendiri.

Sampai tiba-tiba pacar Rian mantanku dulu menghubungiku lagi.
Fiya namanya, sebelumnya aku sempat bertemu dan berteman dengannya tapi seperti yang ku jelaskan dulu aku memutuskan mundur dari mereka semua karna rasa sakitku.

Story of lady punk (tesya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang