.
.
.
.
.
."Untuk selanjutnya P' nggak mau lagi ada aku dan kamu"
"P' maunya aku dan kamu menjadi kita" Pluem menggantungkan kalimatnya. Meyakinkan dirinya untuk kalimat selanjutnya
"Maukah Mon berpacaran dengan P'? " Suasana menjadi hening, terfokis pada dua pasang mata yang saat bertatapan dengan sangat intens. Pandangan yang mengandung rasa hangat di dalamnya. Tidak lupa senyum ramah nan hangat yang ditampilkan Pluem.
Genggaman erat Pluem menguatkan perasaannya yang akhirnya bisa di ungkapkan pada orang yang dikasihinya. Bak hanya dua orang yang sedang bertatapan itulah sisa manusia di bumi ini.
Chimon terhanyut dalam suasana yang diciptakan oleh Pluem, dengan dukungan vibrasi hangat dari atmosfir sore hari. Menciptakan suasana nyaman nan romantis.
Chimon hampir saja kehilangan kewarasannya dibuat Pluem " P'Phem, Mon jugak suka sama P' " Pluem memeluk Chimon dengan erat.
Tapi sebelum melakukan itu, Chimon menghentikannya " Tapi, tolong beri Mon waktu untuk memikirkannya lagi. Membangun sebuah hubungan tidak bisa semudah itu. Banyak yang perlu di pertimbangkan lagi" Chimon memegang pundak Pluem, menatapnya lekat lekat " Bisa P'Phem beri Mon waktu sedikit lagi untuk memikirkannya? "
"Kenapa Mon? Bukankah kita saling menyukai? Tidak bisakah kita langsung berpacaran saja? " Pluem tidak bisa menerima ucapan Chimon. Bagaimanapun mereka saling menyukai bukan?
"P'Phem, tolong... Ini tidak akan lama, tolong beri Mon waktu sebentar saja ya?! " Minta Chimon yang bahkan mencakupkan tangannya di dada.
Pluem hanya bisa pasrah mendengar permintaan Chimon. Tapi mau bagaimana lagi, Pluem tidak bisa terlalu memaksa Chimon menerimanya. Bagaimanapun, membangun sebuah hubungan itu perlu akan kesiapan dari dua pihak " Baiklah, tapi jangan terlalu lama ya, P' akan menunggu kapanpun kamu siap" Ucap Pluem tersenyum, tapi Chimon tau bahwa di sana ada rasa kekecewaan.
Setelah turun dari biang lala, mereka memutuskan untuk kembali ke condo milik Chimon.
Tapi Chimon baru sadar bahwa tadi dia kesini bersama Ohm dan Nanon. Jadi Chimon terpaksa memesan taxi online untuk mengantar mereka berdua.
Didalam taxi tidak ada yang mau memulai pembicaraan di antara Pluem dan Chimon. Suasana canggung sungguh menyelimuti mereka berdua.
Setelah membayar biaya untuk taxi, Chimon bersama Pluem langsung masuk ke condo.
Begitu memasuki milik Chimon. Chimon kaget bahwa piring bekas yang dipakai kemarin masih di sana dan di dalam condonya begitu rapi seakan tidak ada yang tinggal di sana.
"P'Pluem, kemarin P' nggak tidur disini ya? " Tegas Chimon menatap Pluem.
"E... Gimana ya bilangnya. P' kan nggak punya kartu itu, jadi P' nggak bisa masuk kedalam" Ucap Pluem tertunduk.
"Oiii, maaf na P'Phem. Mon lupa ngasik access cardnya ke P', maaf ya. Jadi kemarin P'Phem tidur dimana? " Chimon sangat menyesal akan kecerobohannya ini, bagaimana dia bisa lupa memberi Pluem access card.
"P' ketiduran di depan, P' kira mon bakal datang dan karena P' kelaparan dari kemarin belum makan, P' memutuskan melakukan yang tadi pagi itu" Ucap Pluem yang masih menghindari kontak mata dengan Chimon.
"Au, maaf na P'Phem, ini salah Mon. Nantik Mon mintak access card yang lain di Dad Tay dan nyuruh pihak manajemen untuk menambahkan pindai retina milik P'Phem, pokoknya Mon minta maaf ya"
"Nggak apa kok, ini bukan salahnya Chimon juga" Seketika Chimon melihat jam dinding di dekat mereka. Chimon menyadari bahwa dia harus menghadiri pesta ulang tahun Nanon saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Fate
Random"Kenapa takdir selalu mempermainkanku" - Pluem "Kebenaran pasti akan merubah segalanya" - Chimon "Terkadang diam saja lebih baik" - Nanon "Bacot! " - Ohm ⚠️ Bxb Mpreg Indonesia Bahasa nonbaku Little bit angst Karya pertama author mohon dimaklumi jik...