.
.
.
.
.
.
.
.Akhirnya Win sudah sampai di depan rumahnya. Setelah turun dari motor bebek yang dibawa Bright, tiba tiba tangan Win ditarik oleh Bright yang langsung menciumnya " Hati-hati ya" Win yang diperlakukan seperti itu langsung memerah dan gelagapan
Setelah Bright pamit, Win berjalan kedalam. Tapi ternyata bagian belakang Win masih sakit.
Alhasil Win berjalan tertatih menahan sakitnya.
Win menghela nafas sebelum memasuki pintu, karena setelah pintu itu dibuka dia harus berjalan secara normal agar tidak ada yang merasa curiga.
Setelah mengumpulkan keberanian, Win membuka pintu. Dalam jarak beberapa meter Win melihat Chimon yang nampaknya akan pergi keluar.
"Au Mon kamu udah balik kerumah? " Sapa Win pada adik kesayangannya itu
Chimon yang sedang berjalan awalnya kaget karena tiba tiba ada yang membuka pintu, tapi setelah melihat orang yang masuk, Chimon langsung memutarkan matanya lalu membuang muka "Cih" Sinis Chimon dan langsung pergi melewati Win begitu saja
Off yang melihat kedatangan Win langsung bangun dari duduknya berniat menyambut Win, tapi begitu mendengar perkataan Chimon, Off menjadi kesal lalu berteriak
"CHIMON! KAKAKMU NANYAK DIJAWAB DONG! "Tanpa mengidahkan teriakan Papinya Chimon pergi begitu saja lalu menuju garasi mengambil mogenya.
Chimon mengendarai mogenya mengitari bangkok yang entah mengapa hari ini tidak terlalu padat. Awalnya Chimon pergi tanpa tujuan yang jelas, dia hanya mengikuti arah angin berlalu.
🧤🧤🧤Entah mengapa moge milik Chimon sudah terparkir di parkir kampusnya saat.
Setelah menempatkan helmnya. Chimon berjalan mengitari kampus walaupun dia tidak memiliki jadwal kuliah hari ini.
Mata Chimon terfokus saat melihat seseorang yang duduk di taman belakang kampus yang jarang dihuni orang hanya seorang diri dengan matanya yang terfokus pada tumpukan kertas didepannya.
Tanpa Chimon sadari kakinya berjalan menuju seseorang tersebut sambil mengambil posisi duduk di depan orang itu.
"Nggak punya temen ya? Makanya duduk sendirian hihi" Sinis Chimon
"Eh ada Chimm....Chimon" Balas Pluem yang dipelototi oleh Chimon jika dia salah menyebut nama bisa gawat ujungnya.
"Merekanya lagi sibuk, makanya nggak bisa ngumpul" Lanjut Pluem"Ooh sibuk, sibuk rehabilitasi, karena gangguan mentalnya kambuh? Sibuk mendekam dipenjara? Sibuk menjadi lacur? Atau sibuk ngurusin hidup pacarnya? " Sinis Chimon lagi yang sukses membuat Pluem kaget
"Hoi bagaimana kamu tau itu? Apakah kamu melakukan sesuatu terhadap mereka? " Ucap Pluem dengan marah
"Entah, siapa yang tau. Lagian bukannya mereka cuman manfaatin lo ya? Goblok banget mau temenan sama parasit kayak mereka" Ketus Chimon
"Yap aku tau itu, tapi aku senang berada di dekat mereka. Aku tidak peduli jika aku dimanfaatkan" Ucap Pluem kembali dengan nada yang datar
"Yap orang kayak lo emang nggak perlu punya temen, lo itu cuman sampah masyarakat! " Ucap Chimon
"Yah begitulah, aku juga nggak peduli walau punya teman atau tidak. Kerena aku memang sudah lama sendiri, tanpa ada yang memperdulikan" Ucap Pluem
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Fate
De Todo"Kenapa takdir selalu mempermainkanku" - Pluem "Kebenaran pasti akan merubah segalanya" - Chimon "Terkadang diam saja lebih baik" - Nanon "Bacot! " - Ohm ⚠️ Bxb Mpreg Indonesia Bahasa nonbaku Little bit angst Karya pertama author mohon dimaklumi jik...